Gaza, MINA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Naji Sarhan mengungkapkan, program rekonstruksi Gaza mampu merekonstruksi 71 persen unit rumah yang hancur, sementara masih ada 2.000 rumah yang belum diperbaiki.
“Sementara itu ada sekitar 2.000 unit rumah yang tersisa akibat agresi penjajah israel sebelumnya yang belum didanai untuk rekonstruksi hingga saat ini, di samping ganti rugi kerusakan rumah sebagian, juga sektor industri dan pertanian,” katanya, seperti dikutip dari Palinfo, Selasa (28/5).
Dalam siaran pers, Sarhan mengatakan bahwa jumlah rumah yang hancur total adalah 11.000 unit, 162 ribu unit rusak sebagian dan sekitar 9.600 fasilitas industri rusak.
Jumlah total dana yang diperlukan untuk rekonstruksi sebagai akibat dari agresi penjajah Israel, menurut Rencana Nasional untuk Rekonstruksi Gaza yang diadopsi pada Konferensi Kairo 2014, sekitar 3,9 miliar dolar AS.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Ia menyatakan, Israel menggunakan kekuatan berlebihan dengan menargetkan rumah-rumah dan fasilitas sipil, yang menghancurkan ribuan unit rumah dan merusak ratusan ribu lainnya, serta menghancurkan fasilitas industri dan pertanian, menghancurkan infrastruktur di semua provinsi di Jalur Gaza.
Hal itu terjadi dalam serangan berulang-ulang pada tahun 2018 serta Maret dan Mei 2019, yang menghancurkan 207 rumah secara total dan merusak sekitar 2.300 rumah.
Sarhan mengatakan, kementeriannya telah menyelesaikan entri data yang terkena dampak serangan Israel dalam sistem elektronik.
Pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan sejumlah lembaga dan organisasi dan mengkoordinasikan pencairan dana bantuan 2.000 dolar kepada pemilik rumah yang hancur total dan 1.000 dolar untuk mereka yang rumahnya mengalami kerusakan sebagian namun tidak dapat dihuni, serta uang sewa selama 6 bulan bagi mereka yang rumahnya hancur total sebesar 1.200 dolar per keluarga.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Kementeriannya juga telah melanjutkan pekerjaan penguatan mendesak untuk menghilangkan risiko di sejumlah bangunan perumahan berbahaya dan kemungkinan runtuh, akibat serangan Israel berulang-ulang.
Ia meminta negara-negara donor dan semua lembaga untuk turun tangan melindungi Palestina, terutama di Jalur Gaza, dan membebaskan blokade dari Israel.
Sarhan berharap segera dimulai pendanaan yang diperlukan untuk menghilangkan efek agresi-agresi Israel ini dan memulai rekonstruksi serta pembangunan Jalur Gaza melalui pembiayaan pelaksanaan proyek-proyek rekonstruksi dan pembangunan.
Ia juga meminta pihak-pihak donor untuk memenuhi komitmen mereka pada konferensi Kairo untuk menyediakan dana bagi proses rekonstruksi, yang diperkirakan sekitar 685,0 juta dolar. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)