Gaza, MINA – Pasukan Israel membebaskan menteri Palestina untuk urusan Al-Quds (Yerusalem), Fadi Hidmi. Polisi dan staf intelijen menggerebek rumah Fadi Hidmi di Al Quds kemudian menahannya selama enam jam. Sebelumnya, pada September, Hidmi sempat ditahan oleh pasukan Israel untuk diinterogasi.
Hingga saat ini, otoritas Israel belum berkomentar mengenai hal tersebut. Demikian Anadolu Agency melaporkan, pada Senin (4/11). Alasan penangkapan menteri itu pun belum jelas.
Al Quds masih menjadi poros konflik Timur Tengah yang telah berlangsung selama beberapa dekade, sebab warga Palestina mengharapkan Yerusalem Timur – yang diduduki oleh Israel sejak 1967 – nantinya dapat berfungsi sebagai Ibu kota negara Palestina.
Sementara itu, hukum internasional memandang Al Quds bersama dengan seluruh Tepi Barat, sebagai “wilayah internasional” dan menganggap semua permukiman Yahudi di sana ilegal.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia, terletak di sebuah dataran tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Kota ini dianggap suci dalam tiga agama Abrahamik utama—Yudaisme, Kekristenan, dan Islam.
Sepanjang sejarahnya, Yerusalem pernah dihancurkan setidaknya dua kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan direbut serta direbut-kembali 44 kali. (T/R03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel