Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL LEPAS MANTAN MENTERI PALESTINA SETELAH DITAHAN DUA TAHUN

Admin - Jumat, 7 Juni 2013 - 09:34 WIB

Jumat, 7 Juni 2013 - 09:34 WIB

338 Views ㅤ

Wasfi Qabha (50)

Tepi Barat, 28 Rajab 1434/7 Juni 2013 (MINA) – Israel melepas mantan Menteri Tahanan Palestina, Wasfi Qabha setelah menahannya selama dua tahun di penjara administrasi Israel tanpa dakwaan dan pengadilan yang jelas.

Tentara Israel membawa Wasfi Qabha ke perbatasan jalan Jabara, kota Tulkarem di Tepi Barat Palestina, Kamis sore (7/6).

Ratusan warga, anggota keluarga dan wartawan setempat, di menyambut gembira pembebasan itu, lapor media IMEMC, yang diberitakan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Setelah pembebasannya, Qabha langsung dibawa ke Rumah Sakit Thabit Thabit di Tulkarem, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menuju ke rumahnya.

Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel

Qabha terlihat biasa ketika tentara Israel mendorongnya secara paksa ke jalan by pass jalan itu.

Qabha diculik tentara Israel sejak 10 Juni 2011 dan ditempatkan di bawah perintah Penahanan Administrasi tanpa tuduhan selama enam bulan. Kemudian penahanan diperpanjang kembali sampai empat kali, hingga mencapai dua tahun dalam penjara.

Laki-laki berumur 50 tahun tersebut pernah dipenjarakan tentara Israel sembilan kali. Sehingga jika dihitung, ia telah menghabiskan waktunya selama 13 tahun di dalam penjara Israel. Akibatnya, ia menderita penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi.

Saudaranya, Amjad Qabha, saat ini masih berada di dalam penjara Bersyeba, Tepi Barat. Ia diculik sepuluh tahun yang lalu tanpa alasan jelas, dan dijatuhi hukuman 19 tahun penjara.

Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem

memang, tentara Israel dengan semena-mena setiap hari melakukan penculikan terhadap warga Palestina. Umumnya, mereka menangkap para pemuda usia kisaran 15 hingga 25 tahun sebagai target penangkapan yang dikhawatirkan membahayakan Israel.

Tidak hanya itu, penggeledahan terhadap warga di wilayah jajahan Israel  di Tepi Barat dan kawasan Al Quds, seringkali menyebabkan kerusakan-kerusakan perumahan warga setempat.

Pusat Dukungan dan Hak Asasi Manusia (HAM) khusus Tahanan Palestina, Addameer melaporkan, hingga catatan Mei lalu, sekitar 4.979  warga Palestina masih berada di dalam penjara-penjara Israel. Termasuk dalam tahanan itu ada delapan anggota parlemen aktif yang merupakan tahanan administratif. (T/P03/P02/R1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda