
Ziad Abu Ein (55). Foto: Arsip
Tepi Barat, 17 Safar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Seorang Menteri Palestina yang aktif menyuarakan anti pemukiman meninggal pada Rabu setelah tentara Israel menyerangnya di sebuah desa dekat Ramallah.
Sang korban Ziad Abu Ein (55) yang menjabat Kepala komite Otoritas Palestina anti Dinding Pemisah dan Pemukiman meninggal setelah seorang tentara Israel memukul dia di dada dengan helm di desa Turmsayya di distrik Ramallah, kata direktur pusat informasi komite, Jamil al-Barghouti, kepada Ma’an sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Abu Ein juga meninggal karena terlalu banyak menghirup gas air mata yang dilemparkan Israel saat sebuah protes rutin warga berlangsung di area itu.
Ziad Abu Ein adalah anggota Dewan Revolusi gerakan Fatah, dan menjabat sebagai wakil menteri urusan tahanan sebelum Mahmoud Abbas menunjuk dia sebagai Kepala Komite Anti Tembok Pemisah Dan Pemukiman.
Baca Juga: 300.000 Siswa Kembali Bersekolah di Gaza Pasca Gencatan Senjata
Sebuah sumber keamanan Palestina mengatakan tentara Israel memukul Abu Ein dengan popor senapan dan helm mereka selama pawai protes karena korban berada di font paling depan dalam protes.
Dia kehilangan kesadaran dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Ramallah di mana tidak lama kemudian dinyatakan meninggal.
Sumber-sumber medis mengatakan Abu Ein kehilangan kesadaran dan jantungnya berhenti setelah dipukuli oleh tentara Israel dan menghirup gas air mata.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan: “sekitar 200 orang berkumpul di Turmus Ayya, dekat Ramallah. Pasukan Israel berusaha menghentikan para demonstran yang masuk ke pos pemukiman Israel.”
Baca Juga: ICC Tolak Banding Kedua Israel soal Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Koordinator Kegiatan Pemerintah di Daerah, Mayjen. Yoav (Poli) Mordechai (Israel), dan Hussein Al-Sheikh (Palestina) telah sepakat akan menunjuk ahli patologi dari kedua pihak dan dari Yordania untuk mengautopsi kematian Abu Ein.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan serangan terhadap Abu Ein itu merupakan “tindakan barbar yang tidak dapat diabaikan atau diterima,” menambahkan pihaknya akan mengambil tindakan tegas untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
Abbas juga mengutuk serangan Israel terhadap semua warga Palestina.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 300 Ribu Siswa Gaza Kembali Bersekolah
Baca Juga: Harga Pangan Gaza Meroket Drastis, UNRWA: Lahan Pertanian Hancur Total















Mina Indonesia
Mina Arabic