Washington, 27 Dzulqa’dah 1437/30 Agustus 2016 (MINA) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter pada Senin (29/8) mendesak pemerintah Turki untuk tidak menargetkan pejuang Kurdi dalam operasi militernya di Suriah.
“Kami menyerukan kepada semua pelaku bersenjata untuk mundur,” tulis Brett McGurk di Twitter, mengutip pernyataan Departemen Pertahanan AS.
Desakan itu menyusul bentrokan yang terjadi antara militer Turki dengan pejuang Kurdi Suriah di sekitar kota Jarablus di Suriah utara dekat perbatasan Turki.
Militer Turki telah meluncurkan operasi Euphrates Shield di Suriah sejak 24 Agustus bersama pasukan oposisi moderat Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump
Militer Turki sebelumnya mengklaim telah menewaskan 25 “teroris” Kurdi dalam serangannya pada posisi YPG Ahad (28/8) lalu.
“Kami telah meminta pemerintah Turki untuk tetap fokus pada memerangi ISIL (Islamic State/Daesh) dan tidak terlibat dengan Angkatan Pertahanan Suriah, dan kami sudah melakukan sejumlah kontak selama beberapa hari terakhir,” kata Carter kepada wartawan di Washington.
Operasi Turki bertujuan untuk mendorong YPG, sayap militer Partai Kurdi Suriah PYD, kembali melintasi sungai Efrat agar bergabung di wilayah timur sungai yang sudah di bawah kontrol.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Joe Biden yang mengunjungi Ankara pekan lalu, mengatakan bahwa Washington telah mengarahkan kepada YPG untuk pulang kembali melintasi sungai Efrat atau berisiko kehilangan dukungan AS.
Baca Juga: Mengenaskan, Pembakar Al-Qur’an Asal Swedia Ditemukan Tewas di Apartemenya
Setelah peringatan Biden, pejabat Kurdi tampak telah menyetujui tuntutan Turki dan mengatakan mereka menarik pasukan YPG dari Manbij.
“YPG mengatakan mereka telah ditarik ke timur,” kata wartawan Al Jazeera Ahelbarra yang dikutip MINA. “Tapi, aktivis di lapangan meragukannya.”
Ankara juga mengatakan telah melihat tidak ada bukti tentang penarikan itu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Senin, pejuang YPG harus menyeberangi timur sungai Efrat sesegera mungkin. Sebab, selama YPG tidak menyeberang, mereka akan menjadi sasaran operasi Euphrates Shield yang didukung oleh serangan jet tempur Turki. (T/P001/P2)
Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)