Kabul, 8 Rabi’ul Awwal 1437/19 Desember 2015 (MINA) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ashton Carter memperingatkan Pemerintah Afghanistan tentang ancaman Islamic State (ISIS/Daesh) di negara itu.
Kunjungan dadakan Carter ke Kabul pada Jumat (18/12) dilakukan beberapa hari setelah Pentagon mengeluarkan laporan kepada Kongres AS yang mengungkapkan terjadinya peningkatan 27 persen serangan tingkat tinggi oleh Taliban sejak Januari hingga pertengahan November tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Kami melihat sarang kecil ISIL (ISIS) ada di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan, tapi saya akan mengatakan bahwa itu adalah ancaman yang kita lacak sangat ketat,” kata Carter setelah bertemu Menteri Pertahanan Afghanistan Masoom Stanekzai di Kabul, Jumat.
“Kemajuan Taliban di beberapa bagian negara menggarisbawahi bahwa ini adalah pertarungan yang sulit dan jauh dari selesai,” katanya. Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Laporan Pentagon mengatakan, korban di pihak pasukan pertahanan dan keamanan nasional Afghanistan jatuh lebih banyak pada 2015, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Jenderal John Campbell yang memimpin pasukan internasional di Afghanistan mengatakan, ISIS telah bersatu selama enam bulan terakhir di provinsi Nangarhar dan Kunar.
Menurut Campbell, ada sekitar 1.000 hingga 3.000 pejuang ISIS di Afghanistan.
Dia mengatakan, pasukan Afghanistan telah menunjukkan ketahanan selama “setahun yang sangat sulit”, tetapi akan membutuhkan bantuan untuk beberapa waktu.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Saya yakin Afghanistan akan terus membutuhkan dukungan kami dan dukungan masyarakat internasional,” kata Campbell.
Pada pertengahan Oktober, Presiden Barack Obama mengumumkan, AS akan memperpanjang peran militernya di negeri itu dan mempertahankan pasukannya sebanyak 9.800 tentara hingga 2016. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara