Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman Mengundurkan Diri

Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Avigdor , Rabu (14/11), mengundurkan diri dari jabatannya, satu hari setelah gencatan senjata tercapai antara faksi perlawanan Palestina dan Otoritas Pendudukan Israel.

“Saya di sini secara resmi mengumumkan pengunduran diri saya sebagai menteri pertahanan,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Parlemen Israel (Knesset) Tel Aviv, demikian Andolu Agency melaporkan.

Dia mengutip kesepakatan gencatan senjata pada Selasa malam (13/11) di Jalur Gaza yang ditengahi Mesir dan dana Qatar untuk wilayah Palestina yang diblokade sebagai alasan pengunduran dirinya.

“Apa yang terjadi kemarin, kesepakatan dengan adalah menyerah pada teror, tidak ada interpretasi lain. Bukan rahasia bahwa dalam beberapa bulan terakhir ada ketidaksepakatan antara [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu dan saya sendiri,” ujar Lieberman.

“Saya berpikir bahwa kesepakatan untuk mengizinkan uang Qatar ke Gaza adalah sebuah kesalahan, dan hanya setelah dia membuat pernyataan tertulis, saya dipaksa untuk menerima posisinya,” tambahnya.

Menurut Otoritas Penyiaran Israel, menjelang konferensi pers, Lieberman mengumumkan pengunduran dirinya pada pertemuan tertutup anggota partainya Yisrael Beiteinu.

Pengunduran diri menteri pertahanan garis keras tersebut dapat menyebabkan pembubaran Knesset (parlemen Israel), menurut sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Hal ini dapat memicu pemilihan umum lebih awal. Lieberman sendiri menyerukan agar pemilu diadakan sesegera mungkin.

Sementara dampak politik langsung dari pengunduran diri Lieberman, yakni Menteri Pendidikan Israel saat ini Naftali Bennett – dari Partai Rumah Yahudi – menuntut untuk mengambil alih jabatan sebagai menteri pertahanan.

Kemenangan Politik

Kelompok perlawanan Palestina Hamas telah menyatakan pengunduran diri Lieberman sebagai “kemenangan politik” bagi Jalur Gaza.

“Pengunduran diri Lieberman adalah kemenangan politik untuk Gaza, yang keteguhannya telah berhasil menyebabkan guncangan politik di arena pendudukan Israel,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri di akun resmi Twitter-nya.

“Pengunduran diri juga merupakan tanda kekalahan dan ketidakberdayaan dalam menghadapi perlawanan Palestina,” tambahnya.(T/Ast/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.