Tepi Barat, MINA – Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz Rabu (21/12), memutuskan untuk tidak mengembalikan jenazah seorang tahanan Palestina yang meninggal dalam penjara Israel kepada keluarganya.
Media Israel melaporkan, bahwa Gantz memutuskan untuk tidak menyerahkan jenazah Nasser Abu Hmeid kepada keluarganya, mengutip keputusan kabinet keamanan Israel yang memungkinkan Israel menahan jenazah tahanan Palestina meninggal di penjara, Wafa melaporkan.
Abu Hmaid yang berusia 50 tahun meninggal pada Selasa (20/12), di rumah sakit Assaf Harofeh Israel dekat Tel Aviv meskipun ada seruan lama untuk membebaskannya, karena kebijakan Israel yang sengaja mengabaikan medis dan pembunuhan lambat menyusul diagnosisnya yang terlambat dengan kanker lebih dari setahun yang lalu.
Dia dipindahkan secara tiba-tiba pada Senin (19/12), dari klinik penjara Ramla ke rumah sakit setelah kesehatannya memburuk, dan dia mengalami koma.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Keluarga Abu Hmeid memutuskan untuk tidak menerima belasungkawa dari para pelayat kecuali setelah jenazahnya dilepaskan untuk dimakamkan.
Pemogokan umum terjadi pada Selasa (20/12), sekolah, dan toko-toko tutup di Tepi Barat yang diduduki untuk berduka atas kematian Abu Hmaid.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan, Abu Hmaid meninggal “sebagai akibat dari kelalaian medis yang disengaja” dan meminta pertanggungjawaban otoritas pendudukan Israel.
Abu Hmaid didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium lanjut pada Agustus 2021 setelah otoritas Israel menunda pemberian pemeriksaan dan perawatan medis, menurut kelompok hak asasi tahanan Palestina.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Dalam pernyataan pada Senin, Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) mengatakan, pihak Israel “tidak mempertimbangkan permintaan kami untuk pembebasan tahanan, karena kondisi kesehatannya yang sulit”.
Menurut PPS, 233 tahanan Palestina tewas dalam tahanan Israel sejak dimulainya pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada Juni 1967, termasuk 74 yang meninggal karena kelalaian medis. Jenazah 11 tahanan masih ditahan oleh otoritas pendudukan. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat