Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant diduga meninggalkan rapat kabinet keamanan pada Sabtu karena kepala stafnya tidak diizinkan hadir, Anadolu Agency melaporkan. Demikian dilaporkan Memo, Senin, (15/1).
Saluran televisi pendudukan Israel, KAN, mengatakan Gallant meninggalkan pertemuan tersebut seiring meningkatnya ketegangan di dalam Kabinet Keamanan.”
Sementara itu, Channel 13 mengatakan Gallant meminta agar Perdana Menteri Benyamin Netanyahu tidak mengganggu “urusan pemerintahan.”
Times of Israel kemudian melaporkan bahwa Gallant, yang awalnya meninggalkan pertemuan karena frustrasi, akhirnya kembali.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sumber-sumber media Israel mengindikasikan perselisihan yang sedang berlangsung antara Netanyahu dan Gallant mengenai serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza dan perbedaan pandangan mengenai masa depan Gaza.
Sejak pecahnya serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober, tentara Israel telah mengintensifkan operasi militer di Tepi Barat, meningkatkan laju invasi dan penggerebekan di kota-kota besar, kecil dan kamp pengungsi, yang mengakibatkan 347 korban jiwa pada hari Sabtu.
Kehancuran akibat perang di Gaza hingga hari Sabtu telah menyebabkan 23.843 kematian, 60.317 luka-luka, kehancuran besar-besaran infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut pihak berwenang di wilayah tersebut dan PBB. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel