Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENTERI RAKHINE MINTA MSF JAUHI POLITIK

Admin - Rabu, 24 September 2014 - 16:01 WIB

Rabu, 24 September 2014 - 16:01 WIB

346 Views ㅤ

Médecins Sans Frontières (MSF)

MSF.jpg" alt="Médecins Sans Frontières (MSF)" width="200" height="200" /> Médecins Sans Frontières (MSF)

Rakhine, 29 Dzulqadah 1435/24 September 2014 (MINA) – Menteri Negara Rakhine, Maung Maung Ohme berpesan kepada kelompok medis internasional Medicins Sans Frontieres Holland (MSF) untuk menjauhkan diri dari politik jika ingin terus melanjutkan operasi bantuan di Myanmar barat, media lokal Myanmar melaporkan.

MSF harus hati-hati melanjutkan operasi bantuan di sini dan hindari dari setiap gerakan melobi masyarakat ataupun perseorangan,” kata Maung Maung Ohme sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Rohingya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menteri yang bertemu dengan kelompok dan komite koordinasi kedaruratan setempat yang didirikan pada Maret lalu oleh umat Buddha setempat untuk memantau kerja kelompok bantuan internasional.

Dia berpesan agar para staf bantuan kemanusiaan lebih fokus pada tugasnya dan membangun kepercayaan dengan orang-orang lokal dengan akuntabilitas dan transparasi.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Pemerintah Myanmar memerintahkan kelompok Médecins Sans Frontières (MSF) meninggalkan Arakan, di bagian barat negara itu, seraya menuduh MSF lebih mendahulukan membantu Muslim korban kekerasan sektarian. Demikian diberitakan Irrawaddy dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Pemerintah juga membantah melakukan penyerangan dan menuduh MSF bias karena hanya membantu warga Muslim minoritas. Tuduhan serupa juga disampaikan warga Budha yang minoritas di Arakan.

MSF menolak tuduhan tersebut karena sesuai dengan standar bantuan kemanusiaan internasional, badan seperti MSF tidak boleh membeda-bedakan orang yang dibantu, tanpa mempertimbangkan agama, ras, ideologi dsb.

Penarikan bantuan kemanusiaan yang sudah beroperasi di Arakan selama lebih dari 20 tahun, meninggalkan setengah juta Muslim Rohingya tanpa akses kesehatan dan tanpa perawatan medis yang dapat dihandalkan.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

“Sejak pengusiran terjadi, situasi kesehatan semakin menyedihkan dari hari ke hari,” kata Reshma Adatia, penasihat operasional MSF Holland di Myanmar. (T/P004/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Internasional