Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Rusia: BRICS Akan Bangun Sistem Pembayaran ‘Digital’ bagi Anggotanya

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

1 Views

Kantor pusat New Development Bank (NBD) yang didirikan oleh BRICS pada tahun 2015, di Shanghai, Cina. (Gambar: Press TV)

Moskow, MINArusia/">Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan, para anggota BRICS tengah menggarap berbagai inovasi keuangan, termasuk pengembangan sistem pembayaran lintas batas “digital” untuk melaksanakan layanan moneter dalam blok ekonomi tersebut.

“Kami tengah mempertimbangkan berbagai inovasi keuangan kami di BRICS, termasuk sistem pembayaran lintas batas yang dapat didasarkan, lebih jauh ke penyelesaian bilateral, pada mata uang nasional dengan mempertimbangkan teknologi digital dan aset keuangan digital.” Demikian Tass mengutip pernyataan Siluanov kepada wartawan.

Anggota BRICS saat ini adalah Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Iran, UEA, Arab Saudi, Indonesia, dan Ethiopia.

Beberapa negara berkembang, yaitu Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turkiye, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam, telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan blok ekonomi tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Carolina, Gubernur Tetapkan Keadaan Darurat di 34 Daerah

“Pembangunan infrastruktur keuangan sangat penting bagi pengembangan perdagangan dan ekonomi negara-negara kita,” kata Siluanov.

Dalam upaya untuk mencegah BRICS mengganti dolar AS, Presiden AS Donald Trump telah mengancam negara-negara anggota BRICS terhadap setiap tindakan yang melemahkan “dolar AS yang perkasa,” dengan memperingatkan bahwa negara-negara yang meninggalkan dolar “harus mengucapkan selamat tinggal pada tarif dan selamat tinggal pada Amerika.”

“Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini bahwa mereka tidak akan membuat mata uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa—atau mereka akan menghadapi tarif 100 persen,” kata Trump. “Tidak ada kemungkinan bahwa BRICS akan menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional, atau di tempat lain.”

Meskipun BRICS tidak memiliki mata uang bersama, diskusi tentang pengurangan ketergantungan pada dolar AS telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Barat menjatuhkan sanksi pada Rusia atas Ukraina. []

Baca Juga: Usai Gempa, Pemerintah Myanmar Tetapkan Status Darurat di 6 Wilayah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda