MENTERI SENIOR ISRAEL MENDADAK MUNDUR

Gideon Sa'ar. (Foto: JPost)
Gideon Sa’ar. (Foto: JPost)

Tel Aviv, 23 Dzulqa’dah 1435/17 September 2014 (MINA) – Menteri Dalam Negeri Gideon Sa’ar secara mendadak mengumumkan untuk mundur dari kehidupan politik, media Israel melaporkan.

Kantor berita Anadolu dikutip Sa’ar mengatakan: “Saya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga Saya dalam waktu dekat. Setelah hari raya [yahudi], saya akan mengundurkan diri dari Knesset dan dari pemerintahan,” demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia melanjutkan: “Saya berharap dari sekarang dapat menjalani kehidupan di luar kegiatan politis, untuk menghadapi tantangan baru dan berbeda, bahkan mungkin menikmati kehidupan diriku sendiri meski sedikit,.”

Sa’ar mengatakan ia mengajukan untuk mengundurkan diri sebelum pemilihan Januari 2013 dan mengajukan lagi sembilan bulan lalu ketika anaknya David lahir. Ia mengatakan, dirinya menunda keputusannya sampai setelah ia berhasil membantu Reuven Rivlin terpilih sebagai presiden.

Para pengamat Israel mengatakan, Sa’ar telah ditandai sebagai calon masa depan untuk kepemimpinan partai Likud dan Perdana Menteri Israel selanjutnya, meyakinkan dia masih bisa bersaing untuk posisi kepemimpinan tersebut.

Presiden Reuven Rivlin menyatakan kecewa atas kepergian Sa’ar, menyebutnya seorang pemimpin sejati dan mengatakan itu disayangkan bahwa ia meninggalkan ketika Israel menghadapi begitu banyak tantangan.

Gideon Sa’ar, yang dianggap salah satu tokoh paling kuat di partai Likud, setelah pemimpinnya juga Perdana Menteri Israel saat ini Benjamin Netanyahu.

Dia terutama tidak menyebutkan Netanyahu dalam pidatonya, menunjukkan bahwa Sa’ar mengundurkan diri karena ketegangan antara dia dan Netanyahu.

Menurut surat kabar Jerusalem Post, Sa’ar menekankan bahwa ia tinggal di partai Likud, yang mengarah kepada spekulasi bahwa ia akan mengambil kesempatan memimpin partai setelah Netanyahu akan meninggalkan politik atau menantangnya untuk menampuk kepemimpinan Likud setiap kali pemilihan Perdana Menteri berikutnya.

Aktivis Likud menyatakan kesedihan atas pengunduran diri Sa’ar dari pemerintahan, menggambarkan langkahnya sebagai “kerugian besar”.

Sementara itu, media Israel memperdebatkan masa depan partai sayap kanan Israel Likud di tengah-tengah krisis dan perpecahan internal antara dua kubu, satu kubu di belakang Netanyahu dan yang lainnya di kubu Danny Danon. Pengunduran diri Sa’ar dapat memperkuat oposisi terhadap Netanyahu dalam partai.

Mengomentari pengunduran diri Sa’ar itu, Anadolu mengutip Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan: “Dalam tahun-tahun di pemerintahan, Sa’ar memenuhi perannya sebagai menteri pendidikan dan menteri urusan dalam negeri dengan cara yang terbaik, dan dia adalah salah satu dari para menteri terkemuka.”

Dia menambahkan: “Pengunduran dirinya adalah kerugian bagi pemerintahan (Israel) dan saya berharap bahwa ia terus berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat di Israel.”

Sa’ar akan diganti di Knesset dengan nama berikutnya dalam daftar gabungan partai Likud Beytenu yang terjun dalam pemilu terakhir. Perubahan itu akan meninggalkan Likud dengan 18 kursi di Knesset, kurang satu dari partai Yesh Atid.

Beberapa penantang di masa depan untuk kepemimpinan Likud telah mengundurkan diri baru-baru ini.

Mantan Menteri Komunikasi Israel Moshe Kahlon mundur dari politik sebelum pemilu dan sedang dalam proses pembentukan partai baru. Menteri Komunikasi Israel saat ini Gilad Erdan mengatakan kepada anggota Knesset dari Likud bahwa ia akan menerima tawaran dari Liberman untuk mengambil alih sebagai duta besar untuk PBB.

Namun, tokoh Israel lainnya melihat kepergian Sa’ar sebagai kegagalan Netanyahu.

Anggota Knesset dari partai Likud, Danny Danon, juga Kepala Komite Sentral Likud – yang dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan Israel selama perang Gaza terbaru- mengatakan dia sedih melihat salah satu putra terbaik dari Likud pergi.

“Sa’ar dan Kahlon meninggalkan adalah gejala keterasingan antara anggota Likud dan kepemimpinannya,” kata Danon, menjepit keputusan mereka pada Netanyahu.

Namun, Wakil Menteri Perhubungan Tzipi Hotovely menyerukan semua Likud untuk bersatu di sekitar kepemimpinan Netanyahu dan mengatakan pihak terbagi dapat terus memimpin negeri ini.

Anggota Knesset Itzik Shmuly dari Partai Buruh mengatakan kepergian Sa’ar ini: “Jika ada yang memiliki keraguan bahwa Likud adalah dalam krisis dan berantakan dari dalam, setelah malam ini jelas bahwa Likud kehilangan menteri yang paling aktif.”

Sebelum Sa’ar mengumumkan bahwa ia mengambil istirahat dari politik, Sa’ar menceritakan prestasinya sepanjang karir politiknya dalam jabatannya sebagai menteri dalam negeri, menteri pendidikan, ketua koalisi dan Kepala Komite Knesset tentang Status Perempuan.

Sebagai Menteri Pendidikan, Sa’ar mereformasi TK, mendirikan Ariel University, dan membawa setengah juta siswa Israel per tahun untuk mengunjungi Kota Al-Quds (Yerusalem). Sebagai menteri dalam negeri Sa’ar memperpanjang penghematan siang hari.

The Jerusalem Post melaporkan, pemimpin oposisi Isaac Herzog memprediksikan mundurnya Sa’ar itu akan mempercepat ambruknya partrai Likud. Dia mengatakan fakta bahwa mereka yang tahu Netanyahu memilih pergi merupakan tanda tidak percaya dalam dirinya.

Mantan calon Knesset Eldad Yani mengeluarkan pernyataan dalam akun Twitternya bahwa salah satu alasan mundurnya Sa’ar adalah investigasi terhadap dirinya yang akan segera diterbitkan di surat kabar Israel Haaretz.

Tahun lalu, Menteri Dalam Negeri Gideon Sa’ar dan penyiar TV Israel Channel 1  Geula Even mengumumkan keputusan mereka untuk menikah, setelah hubungan enam bulan intens.

Sa’ar, 47, berpisah dari istri dan ibu dari dua anak perempuannya, Shelly, sekitar setahun yang lalu. Even, 41, bercerai dengan suaminya, Amit Oberkovich, tahun lalu, setelah 20 tahun menikah dan mempunyai tiga anak.(T/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0