MENTERI SRILANGKA ‘MALU’ TERJADI BENTROKAN AGAMA

MUSLIMAH SRI LANKA
Muslimah Sri Lanka yang rumahnya hangus dibakar umat Budha (Gambar: AP/Eranga Jayawardena)
Muslimah Sri Lanka yang rumahnya hangus dibakar umat Budha (Gambar: AP/Eranga Jayawardena)

Aluthgama, Sri Lanka, 19 Sya’ban 1435/17 Juni 2014 (MINA) – Menteri Kehakiman Sri Lanka Rauff Hakeem mengatakan dirinya “malu” atas terjadinya bentrokan antara kelompok gBudha dan Muslim yang menewaskan tujuh orang Muslim dan melukai setidaknya 70 lainnya pada Ahad lalu.

“Saya malu tidak bisa melindungi rakyatku,” kata Pimpinan Kongres itu sambil menangis saat mengunjungi daerah selatan Aluthgama, tempat bentrokan terjadi.

Sebuah sumber lokal mengatakan kepada Anadolu Agency yang dikutip MINA, sebanyak 2.500 wanita dan anak-anak Muslim berlindung di Al Humaizara School di Beruwala.

Pemimpin oposisi Sri Lanka  memberikan pernyataan khusus kepada parlemen mengenai masalah itu, Selasa (17/6) lalu.

Para tokoh agama dan masyarakat sipil telah menyeru kedua belah pihak yang bertikai untuk mempertahankan ketenangan dan tidak terprovokasi, setelah polisi mencegah massa lain yang ingin memasuki kota Dharga, titik utama bentrokan terjadi.

“Jam malam di Althugama dan Beruwala diperpanjang. Mereka yang mencoba melanggar, akan ditangkap,” kata Juru Bicara Polisi SSP Ajith Rohana.

Polisi menggunakan gas air mata untuk mengakhiri kekerasan di Aluthgama terhadap kelompok nasionalis Budha Sinhala, Bodu Bala Sena yang mengadakan unjuk rasa. Anggota kelompok di sepanjang wilayah mayoritas Muslim untuk menjaga kemungkinan  penyerangan toko-toko dan pusat bisnis umat Islam.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengkritik kekerasan itu dan menghimbau persatuan antara kedua umat beragama.

“Pemerintah tidak akan mengizinkan siapa pun untuk main hakin sendiri. Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri. Penyelidikan hukum akan diadakan untuk mengambil tindakan siapa yang bertanggung jawab atas insiden di Aluthgama,” kata Presiden Rajapaksa, dalam serangkaian posting di Twitter.

“Saya minta saudara-saudara Sinhala dan Muslim saya di Aluthgama untuk bersatu,” tambahnya.

Bodu Bala Sena berarti “Pasukan Kekuatan Budha”, adalah kelompok Budhis sayap kanan yang didirikan setelah berakhirnya perang saudara pada 2009 lalu.

Kelompok itu merupakan kelompok mayoritas Budhis Sinhala.  Mereka dituduh menyebarkan kebencian terhadap agama-agama lain di Sri Lanka. (T/P09/P04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0