Ankara, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Uni Eropa dan Menteri Turki telah mendesak negara-negara Eropa untuk memberikan keadilan terhadap warga Muslim yang tinggal di Eropa dan menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya insiden Islamophobia di Barat.
“Eropa tidak hanya tempat untuk orang-orang Kristen,” kata menteri Uni Eropa urusan juru Negosiator, Volkan Bozkir baru-baru ini, fakta bahwa jutaan Muslim Turki tinggal di Eropa, demikian Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (7/4).
Dalam pernyataan Bozkir di sebuah program khusus Nabi Muhammad yang diselenggarakan oleh Turki Uni Islam dari Institut Agama di Bad Kreuznach, Jerman. Juga, menteri mengkritik orang-orang yang menyalahkan Islam untuk terorisme.
Mengacu pada baru-baru ini kecelakaan pesawat Germanwings di Perancis yang menewaskan lebih dari 150 orang, di mana penyelidikan awal menunjukkan co-pilot sengaja membawa pesawat turun.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dia meminta, mengapa co-pilot Jerman, yang menyebabkan insiden itu, tidak disebut Kristen teroris. “Mengapa Islam selalu dikaitkan dengan terorisme?” katanya.
Dikatakan, Islam adalah satu-satunya agama yang telah ditentukan hukum dan prinsip-prinsip moral yang diperlukan bagi orang untuk hidup dalam kedamaian dan ketenangan.
“Islam tidak menerima pembunuhan, dan kami akan terus mengatakan hal ini sampai semua orang Barat memahami hal itu,” tambahnya.
Dia menunjukkan bahwa dari Anatolia ke Andalusia, dan dari Afrika ke Asia, Islam menciptakan masyarakat dimana negara-negara yang berbeda, budaya, dan agama hidup bersama dalam harmoni, termasuk di tempat-tempat seperti Yerusalem, Damaskus, Baghdad, Kairo, Cordoba, dan Istanbul.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menyuarakan kebutuhan untuk melawan Islamofobia, Bozkir mencatat peningkatan dalam pidato dan diskriminasi kebijakan kebencian terhadap Muslim di Barat.
“Islamophobia adalah kejahatan terhadap kemanusiaan seperti rasisme,” katanya. “Islam, yang damai dalam arti leksikal, tidak pernah mentolerir dan mendorong terorisme, itu tidak dapat diterima,” tambahnya.(T/P002/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata