Ariel mengklaim, kuil pertama dihancurkan pada tahun 586 sebelum masehi, sementara kuil kedua dihancurkan tahun 70 masehi. “Sejak itu, sampai sekarang bangsa Yahudi tidak memiliki kuil,” ungkapnya, seperti dilaporkan Kantor Berita Palestina Al-Ray dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency).
Bangsa Yahudi hidup hanya di atas puing-puing kuil. Menurutnya saat ini bangsa Yahudi telah memiliki negara, dan ada yang menyerukan untuk membangun kuil yang ketiga.
Ariel menyatakan, tempat kuil saat ini adalah Masjidil Aqsha, kuil lebih suci dari Masjid Al-Aqsha. “Karena Masjid Al-Aqsha adalah masjid ketiga dalam Islam,” klaimnya.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsha (artinya: Masjid terjauh) merupakan situs paling suci ketiga dalam Islam dan situs tertua untuk kompleks bangunan agama Islam di Al-Quds yang mencakup Masjid Al-Aqsha dan Kubah Batu (Qubbatush Shakhrah). Istilah Masjid Al-Aqsha tersurat dalam Al-Quran yang merupakan kiblat pertama umat Islam.
Masjid Al-Aqsha dengan luas sekitar 144 ribu meter persegi yang merupakan 1/6 dari seluruh luas area yang dikelilingi tembok kota tua Al-Quds, baik di atas dan di bawah area adalah milik umat Islam dan Yahudi tidak memiliki hak di dalamnya.
Yahudi mengklaim secara sepihak kawasan Al-Aqsha sebagai sinagog mitos mereka (Temple Mount), tempat dua sinagog Yahudi terbesar di zaman kuno.
Dalam mitos Yahudi dikatakan, juru selamat mereka tidak akan turun ke bumi sebelum sebuah sinagog Yahudi terbesar ketiga dibangun di atas lokasi Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Padahal, dalam keyakinan umat Islam, Masjid Al-Aqsha merupakan tempat ibadah utama dan tempat Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu’ Alaihi Wa Salam.(T/P02/R2/mirajnews.com)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA melalui handphone.
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida