Jakarta, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Setelah berhasil mendirikan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) diminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina untuk mendirikan rumah sakit di Tepi Barat.
“Kemenkes Palestina telah meminta MER-C untuk mendirikan rumah sakit di Tepi Barat,” ujar salah satu Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai penyerahan Tanda Penghargaan atas Dukungan Pembangunan RS Indonesia di Gaza kepada Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) A.M. Fachir, di Gedung Kemlu Jakarta, Kamis (18/2).
Sarbini mengatakan, MER-C akan mengirimkan tim pendahulu untuk mempelajari dan melihat lokasi representatif bagi pembangunan rumah sakit tersebut, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan warga Palestina di Tepi Barat.
“Dalam hal ini, kami juga akan melakukan koordinasi dengan Duta Besar Palestina di Indonesia, juga dengan Kementerian Kesehatan Palestina,” tegasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sarbini juga menjelaskan, rencana pembangunan rumah sakit ini telah mendapat dukungan dan dari Wamenlu RI, A.M. Fachir.
Sebelumnya, MER-C telah merampungkan RS Indonesia di Gaza yang diserahterimakan dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Palestina sejak Desember 2015.
RS Indonesia yang mulai dibangun Januari 2009 oleh Lembaga Kemanusiaan MER-C dengan relawan dari Ponpes Al-Fatah Indonesia dapat memberikan yang terbaik persembahan rakyat Indonesia untuk rakyat Gaza.
RS Indonesia menempati lahan seluas 16.261 meter persegi, merupakan wakaf pemerintah Palestina. Luas bangunan sekitar 10.000 meter persegi.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Rumah sakit itu terdiri dari dua lantai dan ruang bawah tanah. RS Indonesia memiliki 90 ruang rawat inap, 10 ruang instalasi gawat darurat, satu laboratorium, satu ruang radiologi, dan sepuluh ruang perawatan insentif berkapasitas 100-150 pasien.(L/P008/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)