Jakarta, MINA – Lembaga medis kemanusiaan dan kegawatdaruratan Medical Emergency Recsue Committee (MER-C) mendorong tokoh berpengaruh untuk mendukung gerakan boikot produk Israel yang disebut Boycott, Divestment and Sanctions atau Boikot, Divest dan Sanksi (BDS), khususnya produk yang diberi label Palestina.
Memulai inisiatif ini, Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad menemui Prof. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), di salah satu hotel di Jakarta pada Jumat (18/10) untuk menyampaikan hal tersebut.
“Tujuan kita mendorong para tokoh bangsa yang berpengaruh untuk terlibat atau mendukung BDS secara nyata. Untuk itu kita bertemu dengan salah satu tokoh Islam berpengaruh, yaitu Prof. Din Syamsuddin untuk meminta dukungan nyata terhadap gerakan ini,” kata Presidium MER-C yang akrab disapa dr. Ben itu di Jakarta, Jumat (18/10).
Kepada Prof. Din, dr. Ben menjelaskan bahwa gerakan BDS yang dimaksud MER-C bukan seperti BDS yang didirikan oleh Omar Barghouti, seorang pembela hak asasi manusia Palestina yang mendirikan kampanye boikot produk Israel secara global. Namun BDS yang dimaksud MER-C yaitu memboikot produk-produk Israel yang diambil dari tanah Palestina di Tepi Barat kemudian diberi label Palestina, sementara keuangannya masuk ke Israel.
Baca Juga: Genosida di Gaza: 44 Warga Palestina Syahid dalam 24 Jam
“MER-C akan roadshow kepada tokoh bangsa dan tokoh agama untuk bahas BDS, tapi kita fokuskan ke Tepi Barat. Produknya berupa kurma, jeruk dari lahan Palestina yang di klaim Israel tapi dilabel Palestina, agar masyarakat pada membeli. Ini produknya dijual di Palestina dan negara-negara luar,” katanya.
Dalam pertemuan ini, dr. Ben didampingi oleh Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris.
Dr. Ben juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa ada produk-produk tersebut yang masuk Indonesia melalui pihak ketiga. Karenanya, ia mengharapkan Prof. Din yang juga tokoh Muhammadiyah tersebut untuk menggalakkan gerakan BDS ini secara masif.
Terkait ini, Prof. Din sangat mengapresiasi inisiasi MER-C. Selain mendukung, ia juga memberi saran agar MER-C melakukan dialog kepada tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi masyarakat lainnya serta kepada pemerintah.
Baca Juga: Enam Pasien Luka dalam Serangan Terbaru Israel ke RS Indonesia
“Gerakan ini sangat bagus dari MER-C. Saya sangat mendukung. Ini jalan terus. Tapi MER-C harus mengidentifikasi betul produk-produknya, jangan sampai produk ini, produknya pengusaha Palestina yang kita dorong. MER-C juga harus sampaikan ke pemerintah agar kita semua dukung dan pemerintah sangat berperan untuk tidak menerima impor produk-produk Israel itu (yang dilabel Palestina),” ujar Prof. Din. (L/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA: Hampir Satu Juta Pengungsi Gaza Hadapi Musim Dingin Ekstrem