Jakarta, MINA – MER-C Indonesia mengecam keras pembunuhan terhadap dr. Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Utara, yang syahid bersama istri dan anak-anaknya akibat serangan udara Israel.
“Pembunuhan dr. Marwan Al Sultan dan keluarganya adalah pelanggaran berat terhadap prinsip kemanusiaan dan tindakan ketidakadilan yang harus dipertanggungjawabkan. Ini adalah hari berkabung bagi seluruh umat manusia. Kami menolak untuk tinggal diam,” ujar MER-C dalam pernyataan resminya.
Dr. Al Sultan dikenal sebagai tokoh penting yang memimpin RS Indonesia sejak agresi Israel di Gaza pada 2023.
Meski menghadapi ancaman serangan dan keterbatasan logistik, ia terus memberikan layanan kesehatan bagi warga Gaza Utara. Setelah RS Indonesia diblokade pada Desember 2024, ia tetap bertahan di wilayah utara dan kembali mengaktifkan rumah sakit saat gencatan senjata berlangsung Januari 2025.
Baca Juga: Ketua MUI: Hati-Hati Infiltrasi pro-Zionis di Indonesia
MER-C menyatakan bahwa dr. Al Sultan bekerja sama dengan berbagai tim medis internasional dan memainkan peran penting dalam pemulihan layanan darurat RS Indonesia, termasuk bersama tim Emergency Medical Team (EMT) MER-C Indonesia pada awal 2025. []
Mi’raj News Agency (MINA)