Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Kembali Kirimkan Tim Medis ke Jalur Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 28 detik yang lalu

28 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) ke Jalur Gaza. Ini merupakan keberangkatan tim ke-9 sejak 18 Maret 2024.

Tim EMT MER-C ke-9 ini terdiri dari tiga relawan, yaitu Marissa Noriti sebagai Liaison Officer (LO), dr. Eka Budhi Satyawardhana, SpBS (dokter spesialis bedah saraf), dan dr. Regintha Yasmeen Burju Bachtum, SpOG (dokter spesialis kebidanan dan kandungan). Demikian dikutip dari laman MER-C, Selasa (29/7).

Keberangkatan dilakukan dalam dua tahap melalui Yordania untuk kemudian masuk ke Gaza melalui jalur darat bersama konvoi bantuan internasional. Tahap pertama, dua relawan yaitu dr. Eka dan Marissa telah berangkat pada Selasa dini hari, 22 Juli 2025. Sementara tahap kedua menyusul pada Minggu dini hari, 27 Juli 2025, dengan keberangkatan dr. Regintha.

Saat ini, dr. Eka telah berhasil masuk ke dalam Jalur Gaza bersama konvoi WHO dan mulai menjalankan tugas di lapangan. Sementara itu, dua relawan lainnya masih menunggu jadwal untuk bergabung dengan konvoi WHO berikutnya.

Baca Juga: Inara Rusli: Membela Palestina adalah Bentuk Ibadah

Dalam keterangannya, Marissa menyampaikan bahwa EMT ke-9 direncanakan akan ke Gaza City, namun masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Kesehatan Palestina dan WHO. Selain itu, tim juga akan memantau program MER-C di Klinik Al Aqsa B di Khan Younis, yang programnya baru saja diperpanjang karena dinilai bermanfaat bagi warga.

“Kami akan melihat apa yang bisa ditingkatkan agar pelayanan poli klinik ini lebih bermanfaat lagi,” ujar Marissa.

Marissa mengatakan, MER-C tetap memprioritaskan pelayanan medis, namun tidak menutup kemungkinan untuk menyalurkan bantuan pangan seperti pada misi sebelumnya karena isu yang sangat signifikan saat ini adalah kelaparan.

“Kami juga meminta dukungan masyarakat Indonesia agar misi MER-C untik membantu perjuangan warga Gaza bisa berjalan lebih baik,” tuturnya.

Baca Juga: BNPB Ingatkan Masyarakat Tidak Lakukan Pembakaran Apa pun Saat Panas Terik

Saat ini, kondisi penduduk Jalur Gaza terus memburuk akibat kelaparan dan malnutrisi yang kian parah. Lebih dari 2 juta penduduk, termasuk sekitar 1 juta anak-anak, mengalami kekurangan pangan akut akibat hampir total blokade bantuan sejak Maret 2025. Jika akses bantuan tidak segera dibuka secara penuh, tragedi ini akan terus berlanjut. []

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Inggris Lirik Sampah Jateng untuk Energi, Tawarkan Investasi hingga Beasiswa ASN

Rekomendasi untuk Anda