Jakarta – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirimkan tim medis yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ke-8 untuk bertugas di Jalur Gaza, Palestina.
Tim ini diberangkatkan pada Sabtu (1/3/2025) sebagai bagian dari misi kemanusiaan pascagencatan senjata.
Sebelumnya, MER-C telah mengirimkan EMT ke-7, yang terdiri dari empat relawan, sejak 23 Januari 2025. Hingga kini, mereka masih bertugas di wilayah tersebut.
Tim EMT ke-8 terdiri dari lima relawan, yaitu dua dokter umum, satu dokter spesialis anestesi, serta satu bidan
Baca Juga: Menag Tinjau Pesantren Al Khoziny, Salurkan Bantuan Rp610 Juta
Ketua EMT MER-C ke-8, dr. Tonggo Meaty Fransisca menyampaikan bahwa selain memberikan layanan medis, timnya juga akan fokus pada rencana rekonstruksi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
“Mudah-mudahan semua dipermudah. Semoga gencatan senjata ini bersifat permanen sehingga kami bisa fokus mengaktifkan kembali layanan RS Indonesia di Gaza. Selain itu, kami juga dapat meningkatkan pelayanan medis di wilayah lain, seperti klinik spesialis yang kami dukung di Khan Younis,” ujar dr. Meaty.
Ia juga berharap agar misi kemanusiaan ini dapat berjalan dengan lancar.
“Semoga semua berjalan dengan baik. Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Jakarta Masih Berkabut Polusi, Warga Diminta Waspada Udara Tidak Sehat
Sejak serangan 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza, MER-C telah mengirimkan puluhan tim medis yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, perawat serta bidan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta 1 Oktober 2025, Berawan dan Hujan Lokal di Beberapa Wilayah
Baca Juga: Istana Negara Kibarkan Bendera Setengah Tiang Untuk Peringati Peristiwa G30S PKI