Jakarta, MINA – Lembaga Kegawatdaruratan Medis, MER-C Indonesia, mengirimkan tim relawan ke Afghanistan untuk membantu langsung kondisi pengungsi di Herat yang terdampak gempa awal Oktober lalu, yang menelan sekitar 4.000 korban jiwa.
Dalam laporan tertulisnya, Kamis (28/12) Tim Relawan MER-C itu mengatakan, mereka menyalurkan bantuan obat-obatan dan alat medis, sebab angka kebutuhan barang-barang tersebut masih sangat tinggi, menurut kabar di media, kedutaan Afghanistan dan warga lokal sendiri.
Tim juga akan pemberian edukasi misalnya pembersihan luka karena menurut laporan, banyak luka-luka kecil yang tidak tertangani dengan tepat, akibatnya meluas menjadi infeksi. Kemudian edukasi para wanita yang umumnya terkena jamur, serta edukasi-edukasi lainnya terkait medis.
Selanjutnya, Tim akan mengunjungi dan bekerja sama dengan klinik di pengungsian serta mengunjungi rumah sakit di Herat. Apabila memungkinkan, Tim bisa melakukan kegiatan medis di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Tim Relawan MER-C telah berangkat ke Afghanistan sejak 14 Desember 2023 dan akan menjalankan misi maksimal selama tiga pekan. Namun jika Tim di lapangan sudah selesai mengerjakan target yang direncanakan, maka akan pulang sebelum waktu maksimal tersebut.
MER-C merupakan lembaga kegawatdaruratan medis yang telah melaksanakan lebih dari 300 misi kemanusiaan bencana alam, perang dan konflik, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Tim terdiri dari Tonggo Meaty Fransisca sebagai Ketua Tim, Rio Wikanjaya, Dokter Spesialis Ortopedi, Ita Muswita, Ade Adrian dan Wirsal Harahap yang ketiganya merupakan perawat bedah. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran