Kunjungi PGI, MER-C Tegaskan Perjungan Palestina Harus Libatkan Seluruh Elemen

Jakarta, MINA – Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee () melakukan ke Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Kamis (19/12) di Gedung Pusat PGI, Jakarta.

Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, tujuan kunjungan adalah perjuangan Palestina yang harus dibahas elemen-elemen anak bangsa, baik Muslim, Budha, Hindu, Kristen dan lainnya.

Terkait pembangunan RS Indonesia di Negara Rakhine yang melibatkan pihak pihak dari Indonesia yaitu MER-C, PMI, Walubi, Kemenlu RI dan Pemerintah Myanmar. Total anggaran RS Indonesia di Negara Bagian Rakhine ini menghabiskan dana sekitar Rp15 miliar selama 2 tahun pembangunan

“Demikian juga perjuangan di Gaza, ini semata-mata untuk membantu saudara-saudara kita. Pembangunan RS Indonesia di Gaza adalah bentuk kecintaan kita kepada negara yang belum merdeka,” ucap dr. Ben, panggilan akrab Sarbini Abdul Murad.

Ia menjelaskan, kita terus berusaha untuk bertemu banyak tokoh dalam memfokuskan pembelaan kita melawan warga Palestina dan pemerintahan Indonesia sangat konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

MER-C menantikan untuk berkomunikasi dengan semua pihak agar memiliki komitmen yang sama untuk kemerdekaan Palestina.

Sementara itu, Ketua Umum PGI Pendeta Pendeta Gomar Gultom mengatakan: “Saya sangat mengapresiasi kunjungan MER-C pak Sarbini dan rekan-rekan karena kerja kemanusiaan, dan memang hal itu harus dilakukan bersama-sama,” ucapnya.

Gomar didampingi oleh Direktur Program Pengurangan Resiko Bencana PGI, Eliakim Sitorus, mengatakan, jika melihat korban-korban, konflik ini tidak mengenal agama dan korbannya juga dari berbagai agama.

“Tentu saja kemanusiaan tidak mengenal batas negara, kami melihat peran MER-C yang sangat besar, hadir di Rohignya dan Palestina. Indonesia harus menyelesaikan untuk mewujudkan perdamaian dunia yang berhasil di UDD 1945,” katanya. (L/Gun/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)