Jakarta, MINA – Lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengutuk keras aksi brutal tentara Israel terhadap warga sipil Palestina yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur (Al-Quds), Jumat (7/5) malam.
“Kami mengutuk keras aksi brutal tentara Israel kepada warga Palestina yang sedang menunaikan sholat tarawih di kompleks Masjid Al Aqsa yang telah menyebabkan ratusan orang terluka,” ujar Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, Senin (10/5).
“Bulan puasa adalah bulan penuh kedamaian dan Israel telah merusak kesakralan bulan suci Ramadhan. Ini adalah bentuk penghinaan terhadap umat Islam dan terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya.
Selain penyerangan di Masjid Al Aqsa, Ketua Presidium MER-C itu juga mengecam pengusiran warga Palestina oleh tentara Israel di wilayah Sheikh Jarrah dan perampasan secara ilegal rumah-rumah mereka.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
“Untuk kesekian kalinya, Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional. Dunia tidak boleh diam. Kami menyerukan agar Dewan HAM PBB jangan hanya jadi penonton dalam hal ini,” tegas Sarbini.
“Perlu langkah tegas dan konkrit dalam menahan ambisi Israel mencaplok dan menghancurkan pemukiman Palestina di Sheikh Jarrah,” ujarnya.
Menyikapi ketegangan yang terjadi di Tepi Barat, Ketua Presidium MER-C juga berharap Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden dapat membuktikan langkah kongkritnya dalam menahan aksi ilegal Israel di pemukiman Sheikh Jarrah. (R/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri