Jakarta, MINA – Lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melakukan audiensi dengan perkumpulan habaib Rabithah Alawiyah di Jakarta, Sabtu (23/9).
Pada kesempatan itu MER-C diwakili oleh salah satu presidiumnya Sarbini Abdul Murad dan Pimpinan Proyek Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib bertemu dengan Ketua Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar bin Smith beserta pengurus lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, pihak MER-C menjelaskan kondisi terkini serta proses pembangunan RS Indonesia di Myanmar yang sedang berlangsung, serta menyampaikan terima kasih atas kontribusi Rabithah Alawiyah untuk pembangunan RS Indonesia di Myanmar.
Sementara itu, Habib Zen mengatakan “Kita brharap dapat selalu bergandengan tangan dengan MER-C dalam membantu konflik kemanusiaan, tidak hanya untuk konflik Rohingya tapi juga masalah-masalah kemanusiaan yang ada di dalam dan di liar negeri.”
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang sudah dilakukan MER-C sejak mendirikan RS Indonesia di Gaza, Palestina.
Khusus wilayah konflik Myanmar dimulai dengan misi pertama MER-C ke Rohingya pada tahun 2012 dan dilanjutkan dengan assessment ke lokasi lahan RS Indonesia di Mrauk U pada Agustus 2015. Saat itu, Tim langsung melakukan pembelian (pembebasan lahan karena tanah adalah milik negara), tepatnya di Mrauk U, Rakhine State.
Pada Mei 2017, setelah sempat tertunda selama dua tahun, pembangunan RS Indonesia resmi dimulai. Hal ini berkat inisiasi dari Wapres RI M. Jusuf Kalla yang memberikan dukungan positif dan berharap RS Indonesia bisa segera terwujud dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Ketua Umum PMI ini juga mengarahkan agar RS Indonesia menjadi program kerjasama MER-C dan PMI.
Serangkain rapat koordinasi antara MER-C, PMI, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian terkait lainnya sudah beberapa kali digelar baik di kantor Wakil Presiden RI dan Markas Besar PMI untuk menindaklanjuti dan mempercepat pembangunan RS Indonesia.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
MER-C telah menunjuk tim pelaksana pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar yang terdiri dari para relawan insinyur yang sudah berpengalaman membangun RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Meskipun pembangunan diserahkan kepada kontraktor lokal, namun MER-C akan menempatkan relawan insinyur di lapangan untuk mengawasi seluruh proses pembangunan RS Indonesia di Rakhine State sampai pembangunan selesai.
Dukungan dan donasi bagi program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State Myanmar dapat disalurkan melalui; Mandiri 124.000.8111.982, atau, BSM 700.1306.833, atau BCA 686.028.0009, atas nama Medical Emergency Rescue Committee. (L/R04/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini