Jakarta, MINA – Di awal tahun 2019, lembaga kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue-Committee (MER-C) kembali mengirimkan enam relawannya ke Palu, Sulawesi Tengah, wilayah pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.
Dari keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Islam MINA, Selasa (8/1), fokus kegiatan MER-C kali ini adalah capacity building dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai kebencanaan.
Koordinator kegiatan, dr Hadiki Habib menyampaikan, kegiatan ini adalah lanjutan misi kemanusiaan MER-C dalam bentuk capacity building terhadap mitra lokal MER-C di Palu, yaitu RS Sis Aljufrie dan Yayasan Al-Khairaat. Capacity building dilakukan dalam bentuk dua kegiatan, yaitu seminar dan pelatihan.
“Volunteer on Disaster” menjadi tema seminar yang dipilih oleh MER-C. Bertempat di Aula Ibnu Sina FK Al-Khairaat Palu. Seminar diikuti oleh sekitar 100 peserta yang berasal dari mahasiswa, staf Fakultas Kedokteran dan staf RS Sis Aljufrie Palu.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Pada kesempatan itu, Presidium MER-C, dr. Arief Rachman ikut memberikan pemaparan mengenai “Jihad Profesi dan Initial Assessment of Disaster”, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr. Reni Lamdjido menyampaikan materi “Peran Klaster Kesehatan dalam Mengelola Relawan Bencana”.
Kegiatan capacity building dilanjutkan dengan pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar) dan AED (Automatic External Defibrilator) di RS Sis Aljufrie. Peserta terdiri dari dokter, perawat dan staf non medis rumah sakit dengan total 60 orang.
Ke depan, MER-C akan melaksanakan lagi kegiatan “Community Based Disaster Awareness” di Palu yang melibatkan peserta yang lebih luas. (R/SR/Mufi/R06)
Mi’raj News Agency MINA
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa