Gaza, MINA – Lembaga Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mulai melakukan renovasi Wisma Indonesia dr. Joserizal Jurnalis di Jalur Gaza, yang terdampak saat Israel menyerang Rumah Sakit Indonesia.
Tim Engineer MER-C yang sebelumnya bertugas di selatan pada awal September bergerak menuju utara dan berhasil masuk kembali ke RS Indonesia setelah sempat tertahan selama satu hari, demikian dikutip dari laman MER-C, Rabu (2/10).
Tim kemudian melakukan pengecekan kerusakan secara detail dari yang besar hingga kecil, baik di dalam maupun di luar bangunan untuk menentukan rencana perbaikannya.
Renovasi dilakukan Tim Engineer MER-C di Gaza setelah penyusunan rencana anggaran dan rencana kerja kemudian berkoordinasi dengan MER-C Pusat di Jakarta. Segera setelah menerima konfirmasi persetujun, Tim bergerak mencari lokasi-lokasi yang masih tersedia bahan bagunan dan material.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Relawan MER-C di Jalur Gaza Edy Wahyudi mengatakan, kondisi perang yang belum juga berhenti dan langkanya bahan yang dicari mengakibatkan harga naik hingga 10 kali lipat dari harga normal. Tapi itu adalah sebuah pilihan pahit yag harus diputuskan untuk tetap dibeli.
Ia mengatkan, saat ini banyak penduduk Gaza Utara yang evakuasi ke selatan dan banyak pula yang syahid sementara untuk mendatangkan relawan pembangunan dari Indonesia masih belum memungkinkan. Maka MER-C mencari tenaga kerja yang tersisa di sekitar RS Indonesia dengan tetap melalui seleksi dalam prinsip keahlian yang dimiliki.
Kini Wisma dr. Joserizal Jurnalis sudah siap menerima kembali para relawan MER-C baik medis maupun non-medis untuk beraktivitas dan beristirihat di dalamnya. Kebersihan insyaa Allah sudah terkondisikan mulai dari lantai satu hingga atap berkat para relawan yang saat ini bertugas di Wisma bekerja keras mencuci seluruh peralatan tidur siang dan malam,” kata Edy.
“Kenyamanan beraktivitas juga sudah dilengkapi penerangan dan internet yang aktif insyaa Allah 24 jam bila tidak ada gannguan,” tambahnya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Wisma dr. Joserizal Jurnalis menjadi saksi saat RS Indonesia diserang dan sempat diduduki tantara penjajah Israel sebanyak dua kali, hingga meninggalkan banyak kerusakan di Wisma tersebut.
Edy mengungkap, di luar bangunan Wisma banyak tumpukan reruntuhan dari bangunan lain, bangkai-bangkai kendaraan yang hacur saat perang terjadi, area depan dan samping termasuk pagarnya semua hancur.
“Dinding depan Wisma juga dirobohkan mungkin untuk jalan masuk tantara ke dalam Wisma. Hampir seluruh jendela kaca pecah bahkan bingkainya terlepas. Sementara atap Wisma yang sudah kami cek, ada sekitar 120 buah genteng yang perlu diganti,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, instalasi plambing atau jalur air sebagian rusak termasuk torent air di atap wisma bolong-bolong terkena serpihan bom. Instalasi listrik pun ikut berantakan akibat plafon yang hampir seluruhnya ambruk akibat getaran-getaran bom yang dijatuhkan pesawat dan artileri tank Israel di sekitar RS Indonesia.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Untuk kerapian dokumen pembangunan dan pengadaan peralatan, Edy mengungkap masih memerlukan waktu cukup panjang untuk menyeleksi dan menata kembali.
“Bisa terbayang dokumen mulai dari tahun 2011 hingga saat ini tahun 2024,” tuturnya.
Edy juga mengunggkap hal menarik saat proses renovasi berlangsung, di mana ia menemukan Al Quran di tiang tempat membaca dalam kondisi masih terbuka dengan baik padahal di sekelilingnya hancur berantakan diacak-acak. Berbagai peralatan elektronik, peralatan kantor bahkan peralatan dapur dilempar keluar dan berserakkan di luar Wisma. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza