Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, peringatan Black Day of Kashmir yang sudah ke-75 tahun ini menjadi pengingat bahwa penderitaan rakyat Kahsmir masih berlangsung.
“Ini peringatan setiap tahun yang sudah 75 tahun, penderitaan Kashmir di bawah pendudukan India masih ada, jadi ini adalah campaign upaya kita bahwa ada saudara kita di Kashmir yang hari ini jauh lebih menderita dibandingkan dengan kita,” kata dr. Sarbini kepada MINA saat ditemui di Kedubes Pakistan di Jakarta dalam acara Solidarity with Kashmir, Kamis (27/10).
Ia mengatakan, dengan adanya peringatan dan acara ini, memberikan informasi luas kepada masyarakat untuk tetap mengingat pendudukan India terhadap Kashmir.
“Jadi mudah-mudahan ini menggunggah kita semuanya untuk bisa mencari solusi kira-kira solusi apa yang bisa kita lakukan untuk kemerdekaan Kashmir yang hari ini mereka sangat membutuhkan bantuan kita,” ujar dr. Ben, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
dr. Ben berharap, pemerintah Indonesia dapat melakukan hal-hal yang memungkinkan bisa dilakukan untuk membantu Kashmir.
“Harapannya, terutama untuk pemerintah bisa melakukan hal-hal yang memungkinkan dilakukan agar bisa mencapai kemerdekaan Kashmir sebagaimana resolusi PBB, dan harus ada tekanan internasional kepada India agar memberi kesempatan kepada rakyat Kashmir untuk memilih apakah bagian dari India atau Pakistan untuk kebebasannya,” katanya.
Hari Jumat, tepatnya tanggal 27 Oktober 1947, adalah hari yang menjadi titik awal perjalanan panjang derita ummat Muslim yang tinggal di Kashmir, sebuah wilayah lembah di kaki pegunungan Himalaya.
Pada hari itu, pertama kalinya tentara India mendarat di Kashmir, menimbulkan salah satu perselisihan paling mematikan di dunia.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
Setiap tahun orang-orang di wilayah terbagi ini menandai 27 Oktober sebagai “Black Day” (Hari Hitam) untuk memprotes “pendudukan militer India” yang telah berusia puluhan tahun. (L/R6/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI