Gaza, MINA – Lembaga Kegawatdaruratan Medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) membuka awal tahun 2020 dengan menyalurkan bantuan musim dingin untuk warga Gaza yang disalurkan secara langsung oleh para relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Di saat berbagai belahan dunia melaksanakan pesta bersuka-ria menyambut malam tahun baru 2020, para Relawan Pembangunan Rumah Sakit bekerja keras mulai menyalurkan bantuan dari Indonesia untuk Gaza Palestina, ditengah udara Gaza yang begitu dingin sampai menggigit tulang dan walaupun di siang harinya mereka sudah lelah beramal sholeh membangun RS Gaza Palestina,” ujar Site Manager Pembangunan Indonesia di Gaza Edy Wahyudi kepada MINA, Rabu (1/1).
Edy mengungkapkan, Musim dingin di Gaza, bukanlah musim dingin biasa karena selain suhu yang sangat rendah, 9 derajat Celcius bahkan akan terus berkurang hingga puncaknya turun hujan es.
“Musim dingin Gaza dirasakan dengan kondisi krisis keuangan yang mengancam, kekurangan bahan makanan dan perlengkapan musim dingin seperti selimut dan jaket, tanpa kediaman yang layak karena rumah-rumah mereka yang rusak dan hancur akibat gempuran pesawat-pesawat tempur Israel serta ancaman kematian yang mengintai,” katanya.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Edy mengatakan, tahun 2020 ini MER-C menyalurkan 1.000 paket Sembako senilai 37.500 Dolar Amerika, 1.000 paket selimut dan pakaian dingin senilai 20.590 Dolar Amerika serta bantuan-bantuan kemanusiaan lainnya sejumlah Rp. 887.514.200.
“Terima kasih rakyat Indonesia dan juga Lembaga MER-C demikian pernyataan masyarakat Gaza dan linangan air mata mereka di tengah penderitaan yang memuncak di saat Musim Dingin ini. Teriring doa Semoga Allah melipat gandakan pahala dan balasan kebaikannya di dunia dan akhirat,” pungkasnya.
Puncak musim dingin di Gaza terjadi dalam rentang waktu 22 Desember hingga 31 Januari setiap tahunnya. Sebelumnya, memasuki akhir November, suhu di sana mulai turun di bawah 15 derajat Celsius. Gaza sendiri telan diblokade darat, laut dan udara Sejak 2006 oleh Israel.
Ketua Komite Rakyat Anti Blokade di Jalur Gaza Jamal Al-Hudari mengatakan bahwa 2019 adalah tahun terburuk bagi ekonomi Gaza yang diblokade oleh Israel. Dia menunjukkan, 250 ribu orang di Gaza menganggur dan 85 persen orang Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. (L/R7/B04)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)