Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Sayangkan Tindakan Represif Polisi terhadap Mahasiswa di AS

sri astuti - Sabtu, 4 Mei 2024 - 04:49 WIB

Sabtu, 4 Mei 2024 - 04:49 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committtee (MER-C) Indonesia menyayangkan tindakan represif polisi terhadap mahasiswa di Amerika Serikat (AS) yang menggelar aksi demo untuk mendesak dihentikannya genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad hari Jumat (3/5/2024) mengatakan, demo mahasiswa di sejumlah kampus ternama AS untuk meminta negara tersebut menekan Israel menghentikan serangan di Gaza ini, menandakan mahasiswa yang mewakili kaum muda melihat dengan mata hati sehingga meraka paham apa yang dilakukan Israel dan didukung penuh AS adalah genosida.

“Tapi yang disayangkan adalah respons polisi yang represif dalam menangani para demonstran sebagai kampium demokrasi. Apa yang dilakukan aparat terhadap para demonstran tidak mencerminkan wajah negara demokrasi,” kata Sarbini.

“Dalam hal ini MER-C sebagai organisasi yang konsen dengan kemanusiaan menyerukan agar AS lebih persuasif dan mendengar apa yang disuarakan oleh mahasiswa,” tambahnya.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Ia mengatakan, cara pendekatan represif akan menjadi catatan buruk demokrasi yang dipertontonkan AS di etalase dunia.

“Sudah selayaknya pemerintah AS mendengarkan aspirasi mereka dan melakukan langkah cepat menghentikan kekejaman Israel di Palestina. Apabila AS mengabaikan tuntutan mahasiswa, kami khawatir gelombang besar ini akan lebih menggema ke seluruh dunia,” ujarnya.

Al Jazeera melaporkan, protes yang dilakukan mahasiswa berlangsung damai dan sebagian besar penuh rasa hormat, namun ditanggapi dengan tindakan keras oleh banyak universitas di tengah tuduhan anti-Semitisme. Pihak kampus memanggil petugas keamanan yang datang menyerang massa dan menangkap paksa mahasiswa.

Polisi Amerika menangkap lebih dari 900 orang dalam demonstrasi pro-Palestina yang dimulai di beberapa universitas di Amerika sejak tanggal 18 April lalu. []

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda