Tangerang, MINA – Seiring dengan hampir selesainya pembangunan tahap dua Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, lembaga medis kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C) juga berencana akan menambah alat kesehatan di rumah sakit itu.
Tim Kesehatan MER-C dr. Arief Rahman mengatakan, tambahan alat kesehatan itu berupa 100 tempat tidur pasien, satu unit endoskopi (alat untuk memeriksa saluran cerna), dan peralatan ICCU. Sejumlah alat kesehatan itu didatangkan dari Eropa.
“Industri kesehatan itu kutubnya hanya di Eropa, Amerika, dan Cina. Secara geografi kalau dari Gaza, maka akan lebih mudah dan dekat dari Eropa,” kata dr. Arief di sela-sela keberangkatannya menuju Jalur Gaza, Palestina kepada wartawan MINA di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad (16/2).
Arief mengatakan, walaupun di Timur Tengah sendiri produk Cina itu banyak, hanya dalam belanja alat ini, kebijakan kami adalah spesifikasi sesuai dengan kebutuhan, harganya terjangkau, dan terpenting suplier bisa memasukan alat kesehatan tersebut ke Gaza.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Kalau ketiganya ini terpenuhi, dari mana pun kita terima. Untuk saat ini, Eropa lebih mudah dan juga jaraknya yang tidak terlalu jauh, dan harganya lebih terjangkau ketimbang barang-barang dari Cina. Lalu maintenance-nya juga perlu kita pikirkan,” katanya.
Menurut dia, jika tidak ada kendala-kendala, maka alat-alat kesehatan itu bisa masuk Gaza dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, jumlah barang yang hendak ditambahkan juga relatif tidak sebanyak saat pertama kali RS Indonesia diresmikan.
“Alat endoskopi kita perlu satu unit, lalu ICCU kita targetkan jumlahnya hanya lima bed. Jadi lima bed jika kita bicara ICCU maka yang paling penting adalah pasien monitor, kemudian ventilator. Mungkin saat ini, itu yang cukup penting kita punya,” katanya.
Arief berharap, alat kesehatan tambahan yang menjadi kebutuhan di RS Indonesia semuanya bisa diselesaikan pada pertengahan tahun 2020. Sebab, kata dia, rencana awal pembangunan tahap dua rumah sakit tersebut antara 1 sampai 1,5 tahun.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Rencana awal pembangunan ini selesai dalam 12 hingga 18 bulan, kemudian kita akan uji fungsi semuanya. Ketika sudah bagus, kita serahterimakan lagi,” katanya.
Dia merinci, anggaran yang dibutuhkan untuk membeli alat-alat kesehatan tambahan itu mencapai Rp 40 miliar. Jumlah itu meliputi ICCU sebanyak lima bed, satu unit endoskopi beserta ruangannya, dan beberapa peralatan lain untuk mengisi dua lantai tambahan. (L/R2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda