Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Terus Salurkan Bantuan APD ke Berbagai Daerah Terdampak Covid-19

Ansaf Muarif Gunawan - Senin, 4 Mei 2020 - 13:43 WIB

Senin, 4 Mei 2020 - 13:43 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Lembaga Kegawatdaruratan Medis Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia sejak awal wabah virus Corona (Covid-19) merebak, hingga kini terus bergerak untuk turut melakukan penanganan virus tersebut.Ketua Divisi Bantuan dan Logistik MER-C, Ita Muswita mengatakan.

“Dua kegiatan utama yang dilakukan MER-C adalah membentuk Tim Monitoring Pasien Dalam Pemantauan Covid-19 dan menyalurkan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan,” jelasnya, Senin (4/5) di Gedung MER-C, Jakarta.

Ia menambahkan, khusus untuk APD hingga kini bantuan sudah terdistribusikan ke lebih dari 125 fasilitas kesehatan dari mulai Aceh hingga sampai Papua Barat, demikian keterangan yang diterima MINA.

“Tercatat sudah lebih dari 125 fasilitas kesehatan baik itu rumah sakit, puskesmas, klinik, praktek dokter yang kami distribusikan APD diantaranya berupa face shield, hand sanitizer, masker, nurse cap, sarung tangan, hazmat, dll. Ini dilakukan dalam rangka turut mendukung keamanan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik mereka kepada masyarakat,” ungkap Ita.

Baca Juga: Banjir Melanda Kota Semarang, Ini Penyebab dan Analisis Menurut Para Ahli

“Bantuan kami salurkan sesuai amanah donasi dari masyarakat dan stok yang ada,” lanjut relawan medis yang sudah berpengalaman di berbagai wilayah konflik dan bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri itu.

“Awalnya distribusi APD diprioritaskan untuk fasilitas kesehatan di DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak. Namun seiring kasus yang mulai muncul di berbagai daerah, distribusi bantuan juga sudah menjangkau fasilitas kesehatan di Aceh, Sumbar, Sumut, wilayah Sumatera lainnya, DI Yogyakarta, Jawa tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan bahkan Papua Barat,” tambahnya.

Khusus face shield, dikarenakan sulit mendapatkan barang dalam jumlah banyak dan harga yang tinggi, relawan MER-C mencoba berinovasi membuat face shield sendiri.

“Dengan kondisi barang sulit dan harga yang mahal, kami para relawan mencoba membuat face shield sendiri yang berasal dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan dan harganya pun terjangkau, namun tetap memperhatikan kenyamanan dan keamanan saat face shield digunakan oleh tenaga medis ketika memberikan pelayanan kepada pasien,” terang Ita.

Baca Juga: Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Ungkap Dugaan Pemalsuan Surat dan Pencucian Uang

Alhamdulillah face shield sederhana ini memdapat tanggapan positif dari rekan-rekan medis karena ringan dan dapat dipakai berulang kali,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Ita, sampai saat ini Tim relawan MER-C masih terus memproduksi face shield setiap harinya guna memenuhi permintaan yang masuk dari fasilitas kesehatan di berbagai daerah. Jumlah face shield yang diproduksi oleh relawan sudah mencapai lebih dari 3.000 buah.

Cabang-cabang MER-C di daerah juga diaktifkan untuk dapat membuat face shield sendiri untuk dapat didistribusikan di wilayah kerja masing-masing.

Selain face shield, Tim relawan MER-C juga membuat hand sanitizer sendiri ketika cairan ini mulai sulit dicari padahal sangat diperlukan oleh rumah sakit dan klinik.

Baca Juga: Atlet Indonesia Veddriq Leonardo Raih Gelar World Games Athlete of The Year 2024

“Tim relawan MER-C berlatar belakang farmasi juga berpartisipasi membuat Hand sanitizer sesuai standar organisasi dunia WHO. Hand sanitizer juga sampai saat ini terus dibuat secara berkala untuk kemudian didistribusikan ke rumah sakit dan klinik yang membutuhkan,” tambah Ita.

Yang masih memprihatinkan adalah harga-harga APD lain seperti masker bedah, masker N95, hazmat yang masih tinggi. Barangnya pun masih sulit didapat. Hal ini menurut Ita, membuat Tim MER-C kesulitan untuk menyetok kembali barang-barang tersebut padahal permintaan terus masuk.

Ia berharap, kondisi ini dapat segera ditangani oleh Pemerintah dan Pihak Berwenang. (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketua MUI: Zionis Israel Perusak Peradaban Dunia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia