Jakarta, MINA – Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad menyayangkan penyaluran bantuan melalui udara ke Jalur Gaza dan tidak menyarankan hal serupa turut dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Ia berpendapat bahwa memberikan bantuan kemanusiaan melalui udara tidaklah bermartabat.
“Langkah ini tidaklah bermartabat. Sangat memilukan nurani kita ketika melihat warga Gaza berkuruman dan berebut bantuan serta mempertaruhkan nyawa dengan mengejar parasut bantuan yang jatuh di laut serta saling kuat-kuatan dalam merebut bantuan yang tidak seberapa dibanding dengan kebutuhan mereka,” kata Sarbini.
Bahkan pada Jumat (8/3), setidaknya lima orang dikabarkan meninggal dunia dan 10 lainnya terluka akibat paket bantuan yang dijatuhkan dari udara menimpa warga di kamp Al Shati sebelah barat Kota Gaza.
Untuk itu, Sarbini menyatakan bahwa cara seperti itu bukanlah suatu keputusan yang dapat membantu secara total persoalan kemanusiaan di Gaza. Tapi ironinya malah menggambarkan kekalahan dunia menghadapi sikap keras kepala Israel yang tidak peduli dengan tekanan dunia agar membuka akses bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Sampai kapan kita menonton drama kemanusiaan dengan Israel sebagai aktor dan Gaza sebagai korban,” ujarnya.
Meski demikian, Sarbini menyampaikan bahwa niat Presiden Jokowi patut diapresiasi, namun perlu juga dikaji ulang efektifitas nya. Jangan sampai malah menimbulkan dan menambah korban di pihak warga Gaza.
Sarbini menyarankan agar Indonesia mendirikan RS Lapangan di Rafah Mesir. “Mendirikan rumah sakit lapangan di Rafah Mesir adalah pilihan yang masuk akal dan memungkinkan dilakukan oleh Indonesia,” katanya.
RS Lapangan dapat menjadi salah satu alternatif bantuan yang dapat diberikan Indonesia untuk turut mengatasi kelumpuhan sarana kesehatan di Jalur Gaza. Sarana kesehatan menjadi hal yang vital di tengah agresi yang masih terus berlangsung dan jumlah korban yang terus bertambah. Sementara rumah sakit di Mesir sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Jalur Gaza juga sudah kewalahan menerima rujukan korban warga Gaza yang tak terbendung.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Droping bantuan melalui udara terpaksa dilakukan oleh sejumlah negara untuk dapat memberikan bantuan bagi warga di Jalur Gaza Palestina yang masih mengalami blokade dan agresi berkepanjangan.
Penyaluran bantuan melalui udara sudah berhasil dilakukan oleh Yordania, UEA, Perancis dan Amerika Serikat. Yordania bahkan langsung Raja Abdullah yang turun mengkoordinasi droping bantuan melalui pesawat.
Indonesia juga berencana mendrop bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza. Hal ini disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo setelah sulitnya menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui jalur darat karena Israel tidak menginginkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. (L/P2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga