Tim Medis yang dikirim terdiri dari tiga dokter, satu perawat bedah dan satu tenaga logistik bertolak ke Banda Aceh melalui jalur udara, Sabtu pagi (6/7).
Tim MER-C Pusat akan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke lokasi bencana gempa bumi di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
“Tim MER-C Pusat akan bergabung dengan Tim MER-C Medan yang sudah tiba lebih dulu di lokasi dan melakukan mobile clinic (pengobatan medis keliling) ke wilayah-wilayah gempa yang masih minim dari jangkauan bantuan medis,” kata Manajer Operasional MER-C, Rima dalam rilis yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Sebelumnya, Kamis (4/7), MER-C Cabang Medan mengirimkan tim awal yang terdiri dari tiga perawat dan satu nonmedis ke lokasi bencana gempa di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah.
Kedatangan Tim Dokter dari MER-C Pusat Jakarta, selain untuk melengkapi susunan Tim Medis, juga akan melakukan pendataan korban gempa yang memerlukan penanganan lebih lanjut seperti operasi bedah tulang.
Hal itu dikarenakan pada bencana gempa bumi korban-korban yang biasa ditemui adalah korban-korban yang mengalami patah tulang akibat terkena atau tertimbun reruntuhan bangunan.
“Untuk itu, apabila diperlukan, MER-C akan mengirimkan Tim lanjutan berupa Tim Bedah,” kata Rima.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
36 Meninggal, 16.000 Mengungsi
Menurut Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memasuki hari kelima pasca gempa 6,2 SR di Aceh, hingga Sabtu (6/7) tercatat jumlah korban meninggal 36 orang, yaitu 9 orang di Bener Meriah dan 27 orang di Aceh Tengah.
Gempa 6.2 SR di Aceh dinyatakan sebagai bencana tingkat provinsi oleh Gubernur Aceh karena menyangkut dua kabupaten yang terdampak parah yaitu Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah. Masa tanggap darurat ditetapkan selama dua pekan yaitu 3-17 Juli 2013.
“Pencarian dan penyelamatan korban oleh tim SAR gabungan masih terus dilakukan karena dilaporkan masih ada delapan orang hilang di Aceh Tengah,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui rilis resmi BNPB yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Sementara jumlah pengungsi dilaporkan mencapai 16.000 jiwa, terdiri dari 12.500 jiwa di Kabupaten Bener Meriah dan 3.500 jiwa di Kab. Aceh Tengah.
“Pengungsi ada yang tersebar di titik-titik pengungsian tetapi juga ada yang di halaman rumahnya. Masyarakat sebagian masih trauma tinggal di rumah,” ungkap Sutopo.
Sementara itu, gempa susulan masih terjadi, tercatat 23 kali gempa susulan pasca gempa 6,2 SR pada 2 Juli 2013 lalu. (T/P02/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian