Jakarta, 29 Rabi’ul Awwal 1437/9 Januari 2016 (MINA)- Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza dibangun atas dana murni rakyat Indonesia, tanpa bantuan pemerintah maupun asing. Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), yang memprakarsai dibangunnya rumah sakit tersebut, menuturkan kisah pilu para warga yang peduli terhadap Palestina dan berdirinya RS itu.
Ketua Presidium MER-C Henry Hidayatullah dalam sambutan penyerahan simbolis RS Indonesia yang dibangun di Gaza Palestina tersebut, mengungkapkan warga dari latar belakang berbeda rela sampai “tertatih” mengumpulkan dana untuk ikut membantu berdirinya RS Indonesia di Gaza.
“Ada seorang nenek tua yang datang “tertatih” ke kantor MER-C untuk menyerahkan perhiasan emasnya untuk pembangunan RS itu. Ada seorang anak SD yang menabung tanpa sepengetahuan orang tuanya dan memberikan dananya melalui MER-C,” ujar Henry saat menyampaikan sambutan di Gedung Teater Taman Ismail Marzuki Jakarta, Sabtu (9/1) malam.
Ada anak kecil pula yang berkeliling kompleks rumahnya untuk mengumpulkan dana demi menyumbang. Ada suami istri yang memberikan mobil yang dinaikinya ke sekretariat MER-C untuk pembangunan RS Indonesia, dan pulang dengan naik angkutan umum, serta para wanita paruh baya yang dalam kondisi sakit menaiki kereta api hanya untuk menyerahkan tabungannya demi RS Indonesia di Gaza.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Dan banyak kisah mengharukan lainnya yang mewarnai proses enam tahun pembangunan rumah sakit itu,” tegasnya.
Henry menekankan, dana murni rakyat Indonesia itu berhasil terkumpul sebesar 120 miliar rupiah.
Henry menambahkan, RS Indonesia merupakan simbol agar masyarakat Gaza tetap merasakan “ke-Indonesiaan” yang melekat pada bangunannya.
Selain itu, Henry menekankan ucapan terima kasih terhadap para relawan asal Indonesia yang telah bekerja keras sejak awal proses berdiri hingga kini selesai dan beroperasi.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Dan ucapan terimakasih untuk seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai komponen, Pondok Pesantren Al-Fatah, FPI, dan Ormas-ormas yang lain serta kepada para awak media yang telah memberitakan pembangunan RS Indonesia di Gaza, Palestina,” tuturnya.
Acara penyerahan simbolis RS Indonesia Gaza Palestina dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjadi pembicara kunci, serta dihadiri Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan, Duta Besar Algeria, tokoh bangsa Adyakhsya Dault, budayawan Taufik Ismail, Ketua Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji.
Acara tersebut juga dihadiri ratusan para donatur pembangunan RS Indonesia, serta para tamu undangan lainnya.
Sebelumnya peresmian RS Indonesia akan dilakukan di Gaza, Palestina, namun rencana tersebut dibatalkan karena sulitnya akses jalur ke area blokade itu melalui Rafah. Peresmian RS Indonesia merupakan suatu bentuk kepedulian masyarakat Indonesia terhadap warga gaza yang di gempur oleh tentara Israel.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Rumah sakit tersebut berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara, lebih kurang 2,5 km dari perbatasan Israel. Saat ini rumah sakit telah beroperasi, Pembangunan rumah sakit tersebut menghabiskan dana Rp 120 miliar, berasal dari sumbangan rakyat Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.
Melalui donasi yang ada dari masyarakat Indonesia, RS Indonesia yang dibangun oleh MER-C Indonesia bersama relawan dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, sebagai hadiah terbaik dari rakyat Indonesia untuk rakyat Gaza. (L/een/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain