Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meraih Kehidupan yang Lebih Baik

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 26 Desember 2019 - 09:28 WIB

Kamis, 26 Desember 2019 - 09:28 WIB

22 Views

Oleh : Syamsuddin Ahmad, Guru PAI SMPIP YAKIN Jakarta

 

Allah telah menunjukkan jalan yang lurus berupa Agama Islam agar manusia menikmati kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak manusia yang memilih kehidupan yang justru buruk.

Kehidupan yang baik itu tergambar di dalam Firman Allah :

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl [16]: 97).

Berdasarkan ayat tersebut bahwa orang beriman yang melakukan amal shaleh akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia ini dan memperoleh balasan yang terbaik di akhirat nanti.

Sebaliknya, ada manusia yang berpaling dari Agama Islam dengan meninggalkan perintah perintah Allah. Malah melakukan hal hal yang dilarang oleh Allah, sehingga mereka mendapatkan kehidupan buruk.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah

Allah mengingatkan di dalam firman-Nya :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَى

Artinya: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha [20]: 124).

Begitulah, berpaling atau menjauh dari petunjuk Allah hanya akan menyebabkan kesempitan atau kesengsaraan hidup, tidak hanya di dunia, melainkan akan menderita pada kehidupan Akhirat.

Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?

Oleh sebab itu hendaklah kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan amal shalih dan menjauhkan diri dari segala macam maksiat dan kemungkaran. Agar kita dapat meraih kehidupan yang lebih baik, di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin. (A/Sym/RS2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Kolom
Tausiyah
Kolom
Tausiyah