Merasa tidak Aman, Ribuan Warga Rohingya akan Eksodus ke Bangladesh

Pengungsi Rohingnya berebut untuk mendapatkan bantuan. (Foto: Gulf Times).

Rakhine, MINA – Lebih dari 2.000 orang berkumpul di pantai pekan kemarin setelah melakukan perjalanan dari desa-desa pedalaman di Negara Bagian Rakhine untuk bergabung dengan pengungsi yang eksodus ke , media pemerintah melaporkan Ahad (1/10).

Para pengungsi itu mengikuti lebih dari setengah juta orang Rohingya yang telah melarikan diri dari utara Rakhine dalam satu bulan ini. Mereka lari menyelamatkan diri diri tindakan keras tentara dan kekerasan komunal yang menurut PBB sama dengan ‘pembersihan etnis’.

Perjalanan ke Bangladesh penuh dengan bahaya bagi Rohingya tanpa kewarganegaraan, yang telah menghadapi penindasan sistematis selama bertahun-tahun di Myanmar.

Setelah melarikan diri dari desa-desa yang dibakar oleh tentara dan massa Buhdha radikal, lebih dari 100 Rohingya telah tenggelam dalam upaya menyeberangi sungai Naf yang membagi Mayanmar dan Bangladesh.

Insiden tebaru sebuah kapal yang ditumpangi pengungsi Rohingya terbalik pada Kamis mengakibatan sekitar 60 orang dikhawatirkan tewas. Sedikitnya 23 mayat – terutama anak-anak – dibawa ke pantai dan puluhan lainnya masih hilang.

Ribuan orang Rohingya yang memadati wilayah sepanjang pantai Rakhine berasal dari daerah pedalaman yang sama – kota Buthidaung, sebelah barat pegunungan Mayu – sebanyak mereka yang tewas dalam tragedi kapal tenggelam.

“Mulai Selasa, mereka meninggalkan wilayah mereka, mereka mengklaim merasa tidak aman untuk bertahan karena mereka sekarang tinggal di daerah yang jarang penduduknya fan sebagian besar keluarga mereka telah pergi ke Bangladesh,” kata Global New Light of Myanmar.

Lebih dari separuhnya telah berkumpul di sebuah pantai dekat desa Lay Yin Kwin, kata laporan tersebut, dengan foto-foto perempuan dan anak-anak berkerumun di pasir.

Tidak jelas bagaimana mereka akan merampungkan perjalanan ke Bangladesh, negara yang telah kewalahan menangani pengungsi yang tiba sebelumnya.

Laporan tersebut mengatakan para pejabat mencoba meyakinkan keamanan Rohingya di Myanmar namun penduduk desa mengatakan mereka ‘tetap ingin pergi ke Bangladesh atas kemauan sendiri’. (T/R11/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.