Jakarta, 17 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Ketua Tim ke-3 MER-C untuk Myanmar, Joserizal Jurnalis mengatakan, program pembangunan Indonesia Health Center yang akan dibangun lembaga kemanusiaan MER-C dari Indonesia, di Rakhine, Myanmar, akan bisa menjadi media untuk mendorong terwujudnya perdamaian di negara itu.
“Layaknya Sekolah Indonesia di Minbya yang telah menjadi sarana berbaur komunitas Muslim dan komunitas Budha, pun demikian dengan Indonesia Health Center yang sedang dibangun, diharapkan bisa mendorong upaya rekonsiliasi di Myanmar,” kata Joserizal Jurnalis saat konferensi pers di Gedung MER-C, Jakarta Pusat, Jum’at (4/9) siang.
“Indonesia Health Center ini nantinya diharapkan bisa menjadi media berbaur komunitas Muslim dan komunitas Budha di sana, meski ada juga internal displacement,” katanya.
Pada kesempatan itu, Joserizal juga memaparkan wilayah yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat berdirinya Indonesia Health Center berlokasi di Mrauk U, Rakhine, Myanmar.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Lahan yang disediakan pemerintah Rakhine State di Mrauk U memiliki luas 4.000 meter persegi yang terletak di antara desa Muslim bernama Site yang berpenduduk sekitar 650 jiwa dan desa Budha bernama Nanja yang berpenduduk sekitar 1.700 jiwa,” katanya.
Di Rakhine State, katanya, seluruh tanahnya adalah milik negara Myanmar. Pada Jum’at (28/8) lalu, Tim MER-C langsung melakukan proses pembebasan lahan dengan membayar ganti rugi sebesar 1,6 juta kyat atau sebesar 17,6 juta rupiah kepada tiga orang petani penggarap bertempat di Kantor Pemerintah Daerah setempat.
Serah Terima Bantuan
Pada Rabu (26/8) lalu, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Dubes RI untuk Myanmar menuju Sittwe, ibukota Rakhine State. Delegasi terdiri dari staf KBRI dan dua elemen masyarakat Indonesia lainnya yang juga akan menyerahkan bantuan untuk masyarakat di wilayah konflik Rakhine State.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Khusus MER-C, bantuan ambulans yang diserahkan adalah ambulans yang dibeli pada awal tahun ini. Ambulans berjenis Toyota Hiace Super Long Body senilai $ 44 ribu dollar didatangkan langsung dari Thailand. Setelah sekitar 6 bulan lamanya, ambulans akhirnya tiba di Sittwe. Ambulans diserahkan kepada Ministry of Health dan akan digunakan untuk sarana pelayan medis mobile ke kamp-kamp di Rakhine State. (L/P011/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain