Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merindukan Surga

Bahron Ansori - Senin, 22 Agustus 2016 - 14:19 WIB

Senin, 22 Agustus 2016 - 14:19 WIB

855 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

Pernahkah kita menginginkan keindahan surga yang disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beruntung? Yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam hati?

Di dalam Surga terdapat delapan pintu di antaranya adalah pintu Ar-Rayyan yang diperuntukan bagi orang yang shaum (puasa). Seorang wanita yang rajin shalat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedang suaminya ridha maka ia akan dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai.

Pintu-pintu surga akan senantiasa terbuka, orang yang shalat akan masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, dan yang bersadaqah akan masuk dari pintu shadaqah. (HR. Bukahri Muslim) .

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Luas dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari, jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti Makkah dan Bushra (Mutafaqun Alaih) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya disurga terdapat 100 tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalanNya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah mintalah Surga Firdaus.” (HR. Bukahri).

Di Surga, sungai-sungai terus mengalir dan tidak pernah berhenti, terletak di bawah ghurat (mahligai) istana-istana dan taman-taman penghuni surga. Sungai-sungai tersebut berupa sungai madu, sungai khamer yang tidak memabukkan, sungai susu dan sungai air jernih yang tidak pernah berubah rasanya.

Sungai-sungai surga memancar dari bagian atas surga, kemudian mengalir turun ke bawah menuju ke semua tingkatan surga. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Firdaus itulah tempat terbaik dan tertinggi derajatnya. Di atas Firdaus terdapat Arsy Allah dan dari situ mengalir sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari).

Di antara penghuni surga adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Maukah aku tunjukan tentang penghuni surga? Ia adalah orang yang lemah dan merendah diri (tawadhu), jika ia bersumpah atas nama Allah pasti Allah memper-kenankan sumpahnya.” (HR. Bukhari dan Mus-lim).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan namun ia menjaga diri dari meminta-minta.” (HR. Ahmad).

Orang yang miskin akan masuk surga terlebih dahulu dari orang-orang kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu untuk dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 tahun. (HR. Muslim). Surga juga memiliki nama-nama indah yang disebutkan dalam Al Quran dan Sunnah. Di antaranya; Jannatul Firdaus, yang merupakan ter-tinggi derajatnya. Ia terletak di bawah Arsy Ar-Rahman.

Kemudian Jannatun Na’im (yang penuh kenikmatan), Jannatu Adn, Daarus Salam (negeri yang penuh keselamatan), Jannatul Ma’wa dan Darul Khuldi. Subhanallah, semoga kita termasuk salah seorang yang diperkenankan Allah untuk menghuni Surga.

Hadis-Hadis tentang Surga

Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?

1. Orang yang Pertama Kali Masuk Surga

Dari Annas bin Malik radiyallahu ‘anhu, ia berkata bawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Pada hari Kiamat nanti, aku akan mendatangi pintu Surga, kemudian aku meminta untuk dibukakan (pintunya), maka penjaganya bertanya: ‘Siapa Anda?’ Aku menjawab : ‘Muhammad’. Selanjutnya dia berkata : ‘Hanya untukmu aku diperintahkan agar membuka pintu ini dan dilarang bagi seorangpun sebelummu”. (HR. Muslim no. 188).

Dari Hudzaifah radiyallahu ‘anhu, ia berkata bawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Semua anak adam berada di bawah panjiku pada hari Kiamat, dan aku orang pertama yang dibukakan pintu Surga.” (lihatShahiihul Jaami’ no. 6995).

2. Sifat Rombongan Pertama yang Masuk Surga

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda, “Sesungguhnya orangyang pertama kali masuk Surga laksana bulan di malam pertama. Orang yang masuk setelah mereka laksana bintang yang sangat terang di langit yang cerah. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak beringus, dan tidak meludah. Sisir mereka terbuat dari emas. Keringat mereka adalah minyak kesturi. Tempat bukhur (pewangi ruangan dan tubuh) mereka adalah batang kayu gaharu. Isteri-isteri mereka semuanya adalah bidadari, bentuk tubuh mereka semuanya sama yaitu seperti bentuk tubuh bapak mereka Adam : tingginya enam puluh hasta di langit.” (Muttafaq ‘alaih_Bukhari no.3327 dan Muslim no.2834).

3. Pintu-Pintu Surga

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa menginfakkan sepasang hartanya (emas, perak dan lain-lain) di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga, ‘Wahai hamba Allah, ini baik’. Siapa yang termasuk ahli shalat, dia akan dipanggil dari pintu ahli shalat. Siapa yang termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Siapa yang termasuk ahli puasa akan dipanggil dari pintu ‘ar-Rayyan ‘. Siapa yang termasuk ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. Abu Bakar radiyallahu ‘anhu berkata, ‘Ayah ibuku menjadi tebusanmu Wahai Rasulullah, tidak mengherankan orang-orang itu masing-masing dipanggil dari pintu tersebut, tetapi apakah ada yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Ya, semoga engkau termasuk dari mereka’”. (Muttafaq ‘alaih Bukhari no. 1897 dan Muslim no. 1027).

Dari Sahl bin Sa’ad ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Di dalam surga ada delapan pintu, diantaranya ada yang bernama ‘ar-Rayyan’. Pintu itu tidak dimasuki kecuali hanya oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari no.3257)

4. Tidak Ada Kematian dalam Surga

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika penduduk Surga sudah masuk ke Surga, maka ada yang berseru: ‘Sesungguhnya kalian akan hidup dan tidak akan mati, kalian akan tetap sehat dan tidak akan sakit, kalian aka tetap muda tidak akan tua, kalian juga akan selalu hidup senang dan tidak akan mendapat kesusahan.” (HR. Muslim no.2837 diriwayatkan oleh Ahmad no.11905 dan at-Tirmidzi no. 3246)

5. Kedudukan Penghuni Surga dan Tingkatan-Tingkatan Surga

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat dan berpuasa di bulan Ramadhan, maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke Surga, baik dia hijrah di jalan Allah atau tetap tinggal di tanah airnya.

Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, bolehkah kita memberitahukan ini kepada orang banyak?’ Beliau berkata, ‘Sesungguhnya di Surga ada seratus tingkatan yang telah disediakan oleh Allah bagi para Mujahidin fii sabilillah, setiap dua tingkatan seperti jarak antara langit dan bumi, maka jika kalin memohon kepada Allah, mohonlah Surga ‘Firdaus’ yang tinggi, karena Surga Firdaus itu ada di tengah-tengah Surga dan paling atas, dan di atsnya terdapat ‘Arsy ar-Rahman. Dari san sungai-sungai mengalir’.” (HR. Al-Bukhari no.7423_lihat juga Shahiihul Jaami’ no. 7873)

Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin

6. Sifat-Sifat Penduduk Surga

Dari Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,  “Penghuni Surga akan masuk Surga dengan tubuh dan wajah yang tidak berbulu dan bercelak, mereka berumur 30 tahun atau 33 tahun.” (Shahiihul Jaami’ no.7928).

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Akan masuk Surga sekelompok kaum yang hati mereka seperti burung (yaitu dari isi kelembutan, ketakutan dan kehormatan).” (Shahiihul Jaami’ no.7924).

Dari Anas bin Malik, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Orang mukmin di Surga akan diberi kekuatan sekian dan sekian dalam urusan jima’ (bersetubuh).” Ada sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah dia mampu untuk itu?’ Nabi menjawab, ‘Dia akan diberi seratus kekuatan’.” (Shahiihul Jamii’ no.7962).

Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang masuk Surga akan hidup senang dan tidak akan mengalami kesussahan, pakaiannya tidak akan lusuh dan masa mudanya tidak akan sirna.” (HR. Muslim no.2836 dikeluarkan juga oleh Ahmad no.8835,9290).

  1. Wanita-Wanita Penduduk Surga

Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Berangkat pagi-pagi atau siang hari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Sungguh tempat satu hasta kalian di Surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kalaulah seorang wanita penduduk Surga menampakkan dirinya kepada penduduk dunia, niscaya dia akan menerangi antara keduanya dan bumi akan penuh dengan wewangian. Sungguh, penutup kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Al-Bukhari).

Saudaraku…

Sudah berapa banyakkah amalan yang kita jadikan jaminan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk mendapatkan surganya? Mungkinkah semua amalan yang kita lakukan selama ini layak ditukar dengan surganya?

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Atau barangkali ibadah-ibadah dan amal shalih yang kita lakukan selama ini sudah bisa membuat kita berbangga hati dengan jaminan surga Allah? Tidak saudaraku. Amal ibadah apa pun yang ki-ta lakukan saat ini sama sekali tak pantas ditu-kar dengan surga Allah yang luasnya saja seluas bumi dan langit.

Jangan pernah merasa bangga dengan amal yang sudah kita lakukan. Sebab bisa jadi amal dan ibadah yang kita lakukan tak sebanding dengan amal dan ibadah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  dan para sahabatnya.(R02/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menjaga Akidah di Era Digital

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Millenia
MINA Preneur
Kolom
Kolom