ANGELA MERKEL.png" alt="" width="531" height="363" border="0" />Berlin, 15 Rajab 1435/14 Mei 2014 (MINA) – Kanselir Jerman Angela Merkel menentang referendum “pemisahan diri” yang diselenggarakan warga etnis berbahasa Rusia di wilayah timur Ukraina dan menganggapnya hal itu sebagai aksi sepihak.
Pada konferensi pers Selasa (13/5) di Berlin bersama Direktur Manajer Dana Moneter Internasional Christine Lagarde, setelah pertemuan dengan Presiden Bank Dunia Jim Yon Kim, Merkel meminta semua pihak untuk berpartisipasi dalam Negosiasi Meja Bundar yang akan diselenggarakan oleh Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa.
Lagarde mengatakan, tugas kita adalah untuk membantu Ukraina menstabilkan ekonominya, sebab tanpa stabilitas politik maka program stabilisasi ekonomi akan sulit diatasi.
Lagarde dengan tegas menghimbau semua pihak yang bersangkutan, termasuk Rusia, agar berpartisipasi dalam mendukung stabilisasi ekonomi ini.
Baca Juga: Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Bebas setelah 20 Hari di Penjara
Dana Moneter Internasional menyediakan17 milyar dolar AS dana talangan (bailout) untuk Ukraina, tetapi dikhawatirkan jumlah itu tidak akan mencukupi.
Lagarde juga memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman bahwa krisis yang sedang berlangsung di Ukraina bisa berdampak buruk terhadap perekenomian negara-negara di kawasan itu (T/P09/EO2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Inggris Cabut Sanksi Presiden Suriah, Uni Eropa Siap Menyusul
Baca Juga: Warga Yunani Gelar Protes Tolak Kedatangan Kapal yang Bawa Turis Israel
















Mina Indonesia
Mina Arabic