Al-Quds, MINA – Mantan ketua Hamas Khaled Meshaal mengatakan, Operasi Badai Al-Aqsa mewakili progres yang signifikan dan berdampak menuju tahap pembebasan bagi warga Palestina. Demikian dikutip dari Anadolu, Kamis, (27/6).
Berbicara di ibu kota Lebanon Beirut, Meshaal menekankan pentingnya pengorganisasian masyarakat Palestina setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang mendesak dan tak terhindarkan, dan menyatakan hal ini tidak dapat ditunda.
Operasi Badai Al-Aqsa menjadi saksi anggota perlawanan Palestina menyusup ke kota-kota dan desa-desa wilayah Palestina yang diduduki Israel di sekitar wilayah Gaza pada 7 Oktober 2023 dan mengambil lebih dari 150 tawanan perang.
Meshaal mengatakan, perlawanan Palestina telah berkorban setelah operasi tersebut, namun mencapai hasil. Sebaliknya, jalur perjanjian damai justru menimbulkan kerugian dan memberikan konsesi tanpa membuahkan hasil.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sementara pendudukan Israel terus melakukan Yahudisasi terhadap tanah dan tempat suci Palestina serta memperluas pemukiman.
Memilih untuk menghadapi pendudukan Israel dan melakukan perlawanan telah membingungkan dan melemahkan Israel, tambahnya.
Pertempuran ini, lanjutnya, telah mengubah seluruh elemen jalan menuju pembebasan Palestina dan mengakhiri stagnasi yang menimpa perjuangan tersebut.
Meshaal menekankan pentingnya mencapai konsensus nasional di antara semua faksi Palestina untuk menavigasi fase selanjutnya dengan lancar.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Gerakan ini tetap terbuka terhadap semua opsi untuk menetapkan kerangka Palestina untuk periode mendatang.
Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan Palestina bersatu dan inklusif terhadap semua faksi dalam persiapan menghadapi fase pasca-agresi di Gaza dan pemerintahan di Jalur Gaza. Tidak boleh ada kekosongan kekuasaan di Gaza dan Hamas tidak boleh dikucilkan dari pemerintahan dengan cara apa pun, tambahnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian