MESHAAL: NETANYAHU BERMAIN API DI AL-AQSHA

Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal (Foto: Press tv)
, (Foto: Press tv)

Gaza, 12 Safar 1436/5 Desember 2014 (MINA) – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengecam Perdana Menteri Israel yang mengerahkan tentaranya melakukan kekerasan di wilayah-wilayah Palestina.

“Netanyahu bermain dengan api dengan memungkinkan tentaranya, polisi dan ekstremis Yahudi berulang kali melakukan kekerasan di ,”  kata Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal. Press tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (5/12).

Keputusan Pemerintah Israel yang menargetkan situs-situs suci , di dan Palestina, khususnya di Masjid al-Aqsha, telah memicu reaksi kemarahan warga Palestina, tambahnya.

Khaled Mesaal mengatakan, perlawanan Palestina terhadap rezim Israel adalah pertarungan antara pejuang kemerdekaan dan tentara penjajah, namun Netanyahu mengubahnya menjadi pertarungan agama. “Netanyahu memikul tanggung jawab atas konsekuensi dari apa yang terjadi,” tambahnya.

“Masjid Al-Aqsha adalah untuk umat Islam, tapi Israel melarang Kaum Muslim  beribadah di sana. Tentara dan polisi serta para ekstremis sayap kanan yahudi diizinkan masuk, bahkan ada yang pakai sepatu,  ke dalam tempat kudus masjid. Hal ini berarti Netanyahu bermain sedang api,” kata salah seorang petinggi penting Hamas itu.

Selama beberapa pekan terakhir, Masjid Al-Aqsa telah menjadi wilayah yang paling sering terjadi konflik antara jamaah Palestina dan pemukim Israel yang dilindungi tentara Israel.

Al-Aqsha Foundation for Endowment and Heritage, sebuah organisasi non-pemerintah Palestina, mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini, hampir 14.000 warga Israel, sebagian besar dari mereka pemukim ekstrimis, telah memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Timur Al-Quds sejak awal 2014.

Lebih dari satu  dekade (sepuluh tahun) terakhir, Israel mencoba untuk mengubah susunan demografis Al-Quds dengan membangun pemukiman ilegal, mengerahkan Yahudi bermukim sehingga warga pribumi Palestina makin terdesak,  diusir dan menghancurkan situs sejarah setempat.

Wilayah Masjid Al-Aqsha yang terletak di Kota Tua Al-Quds yang diduduki Israel adalah tempat suci ketiga Umat Islam setelah Mekkah dan Madinah di Arab Saudi. (T/P011/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0