Kairo, MINA – Kementerian Dalam Negeri Mesir pada Selasa (21/5) mengatakan, sebanyak 16 tersangka gerilyawan tewas di Sinai Utara, tempat pasukan keamanan selama bertahun-tahun melakukan operasi melawan afiliasi lokal kelompok militan ISIS.
Para gerilyawan tewas dalam penggerebekan polisi di tempat persembunyiannya di ibu kota provinsi El-Arish, kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, tanpa merinci kapan penggerebekan itu terjadi.
Media Al-Arabiya melaporkan, berdasarkan intelijen dari departemen keamanan nasional, Kementerian menuduh para militan telah merencanakan serangan terhadap “fasilitas penting dan vital” serta tokoh-tokoh terkemuka di kota itu.
Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan di Sinai Utara, yang meningkat setelah militer menggulingkan presiden Mohamad Morsi pada 2013.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sejak itu, ratusan perwira polisi dan tentara tewas dalam serangan militan.
Pada bulan Februari 2018, tentara melancarkan operasi nasional terhadap para militan, dengan fokus utama pada wilayah Sinai Utara yang bergolak.
Sekitar 650 militan dan sekitar 45 tentara telah tewas sejak awal serangan, menurut pernyataan terpisah oleh angkatan bersenjata. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama