Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MESIR: 500 KORBAN KEKERASAN SEKSUAL SEJAK 2011

Rudi Hendrik - Rabu, 11 Juni 2014 - 17:00 WIB

Rabu, 11 Juni 2014 - 17:00 WIB

856 Views

Para aktivis perempuan melakukan protes anti kekerasan seksual di Kairo pada Februari 2013. Foto: Reuters
Para aktivis perempuan melakukan protes anti kekerasan seksual di Kairo pada Februari 2013. Foto: Reuters

Para aktivis perempuan melakukan protes anti kekerasan seksual di Kairo pada Februari 2013. Foto: Reuters

Kairo, 12 Sya’ban 1435/11 Juni 2014 (MINA) – Sedikitnya 500 warga Mesir telah menjadi korban kekerasan seksual sejak Februari 2011 dan sampai Januari 2014, kata sekelompok organisasi masyarakat sipil.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Senin, 25 organisasi masyarakat sipil  mengecam serangan seksual terbaru di Tahrir Square, Daily News Egypt yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Mereka melaporkan setidaknya  ada sembilan kasus kekerasan seksual di Tahrir Square pada  Ahad, ketika orang berbondong-bondong ke  lokasi itu untuk merayakan  pelantikan mantan jenderal Abdul Fattah Al-Sisi, yang terpilih sebagai presiden 2014, setahun setelah dirinya mengumumkan penggulingan presiden sebelumnya Muhamad Mursi.

Dugaan pemerkosaan seorang wanita di Tahrir Square belum diverifikasi. Namun, video beredar secara online  pada Ahad malam memperlihatkan seorang wanita terluka dalam keadaan telanjang dengan memar dan darah jelas pada tubuhnya yang diantar ke ambulans oleh sekelompok orang, termasuk seorang perwira polisi.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan tujuh orang telah ditangkap sehubungan dengan tuduhan penyerangan wanita tersebut, dengan tiga orang lainnya ditahan karena insiden pelecehan seksual terpisah yang berlangsung di Tahrir Square pada 3 Juli.

Pelecehan seksual telah menjadi masalah  berkepanjangan di Mesir selama dekade terakhir – dan tidak hanya dalam protes, hingga Mesir baru-baru ini memutuskan undang-undang (UU) pertama mereka mengenai hal ini.

Dalam UU itu, para  pelaku kekerasan seksual, baik melalui kata-kata atau tindakan, akan dikenai penjara minimal enam bulan. Tidak hanya itu, para pelaku juga akan dikenakan denda sebanyak 3.000 hingga 5.000 pound Mesir atau setara dengan 714 dolar AS.

Kantor kejaksaan agung mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya sedang menyelidiki kasus pelecehan seksual yang terjadi di Tahrir Square itu. Para penuntut umum mengatakan penyerang merobek pakaian beberapa demonstran perempuan dan  melecehkan mereka secara seksual untuk “merusak perayaan”.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Jaksa mengatakan sedang menginterogasi korban, menambahkan  bahwa berkas-berkasnya dirujuk Otoritas Forensik untuk mendokumentasikan luka-luka mereka.

Kantor penuntut umum juga mengatakan  mereka menginterogasi tiga tersangka yang ditahan sejak Kamis karena menyerang secara seksual seorang wanita 42 tahun dan putrinya di Tahrir Square. (T/P03/P04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Timur Tengah