Mesir Adakan Pilpres pada Maret 2018

Kairo, MINA  – Komisi Pemilihan Nasional (NEC) mengumumkan jadwal pemilihan presiden akan dilaksanakan Maret 2018 mendatang,  sampai saat ini ada tiga orang yang sudah mengumumkan diri akan menjadi calon, belum termasuk Presiden Abdel Fattah El-Sisi yang diperkirakan juga akan ikut dalam nanti.

NEC belum pada tahap secara resmi mengumumkan nama-nama calon presiden yang memenuhi syarat, demikian egyptiannews.com yang dikutip MINA, Selasa (9/1).

Warga Mesir yang tinggal di dalam negeri diundang untuk memberikan suara dalam pilpres pada periode tiga hari 26, 27, dan 28 Maret, sementara warga yang tinggal di luar negeri dijadwalkan pada 15 Maret.

Hasil putaran pertama akan diumumkan pada 2 April, dan hasil pemilihan presiden resmi akan diumumkan pada 1 Mei.

Tiga telah mengumumkan niat untuk mencalonkan diri dalam pilpres 2018. Mereka adalah tokoh hak asasi manusia Khaled Ali, mantan perdana menteri Ahmed Shafiq dan seorang perwira Angkatan bersenjata Kolonel Ahmed Konswa.

Khaled Ali mengumumkan pada bulan November 2017 lalu rencana untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Ia adalah orang pertama yang mengumumkan rencananya mencalonkan diri sebagai kandidat presiden.

Ia pernah dijatuhi hukuman tiga bulan penjara sejak September, karena perilaku isyarat tangan di hadapan publik yang dia buat di luar gedung pengadilan saat itu, yang dianggap tidak patut.Insiden tersebut terjadi setelah dia memenangkan sebuah kasus yang mencegah pemerintah memindahkan status dua pulau di Laut Merah ke Arab Saudi.

Ali membantah tuduhan tersebut dan menyebut hal itu bermotif politik.Putusan tetap terhadap Ali diharapkan selesai pada tanggal 7 Maret mendatang. Jika Ali dinyatakan bersalah, maka dia akan didiskualifikasi dari pemilihan presiden.

Khaled Ali pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2012. Namun dikalahkan oleh Mohamed Morsi, presiden pertama yang terpilih secara demokratis, yang kemudian digulingkan dalam kudeta yang dipimpin Al-Sisi

Sementara itu kandidat kedua, Mantan PM Ahmed Shafiq pernah mengatakan bahwa dia bermaksud mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden mendatang. Namun, kabar terakhir, dia tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden, menurut sebuah pernyataan yang dia rilis di Twitter.

Calon ketiga, Kolonel Ahmed Konswa, yang menyatakan dalam rilis videonya pada November lalu, “Saya Kolonel Ahmed Konswa, seorang perwira arsitek di angkatan bersenjata Mesir ingin memastikan bahwa kisah keadilan dan kebebasan tidak mungkin berakhir di tanah Mesir,” katanya dalam pernyataan.

Namun, pernyataannya itu membuatnya berurusan dengan hukum, dituntut enam tahun, dengan dakwaan melanggar hukum militer dan mengungkapkan pendapat politik.

“Dengan bangga saya menyatakan bahwa saya telah memutuskan untuk membuka kebuntuan politik saat ini, dengan mencalonkan diri untuk pemilihan presiden Mesir. Ini sesuai dengan syarat dan ketentuannya sebagaimana didefinisikan oleh undang-undang dasar dan undang-undang Mesir,” ujar Konswa.

Ia dalam penahanan selama selama proses hukum berlangsung. Sebagai militer aktif, ia dianggap tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden, kecuali jika dia mundur sebagai militer aktif. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)