Mesir Akan Gabung Afrika Selatan di ICJ Lawan Isael

Kairo, MINA – Mesir akan bergabung dengan upaya hukum yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuduh rezim Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, Ahad (12/5), negaranya akan secara resmi mendukung pengaduan genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ karena meningkatnya serangan militer Israel terhadap warga sipil di Gaza.

Pernyataan Kemenlu Mesir mengatakan, “memburuknya tingkat keparahan dan cakupan serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza telah menciptakan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut”. Press TV melaporkan.

Kementerian menambahkan, praktik sistematis rezim Israel di Gaza pada akhirnya membuat orang-orang mengungsi dengan memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Afrika Selatan mengajukan pengaduan terhadap Israel di ICJ pada bulan Januari 2024, sekitar tiga bulan setelah Israel melancarkan agresi brutalnya terhadap Gaza.

Pengaduan tersebut meminta hakim di pengadilan untuk menyatakan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya terhadap masyarakat Gaza.

ICJ kemudian mengeluarkan keputusan awal yang memerintahkan Israel untuk menahan diri dari tindakan yang mungkin termasuk dalam Konvensi Genosida.

ICJ mengeluarkan putusan lain pada bulan Maret yang memerintahkan Israel untuk memastikan bahwa pasokan makanan pokok dapat menjangkau masyarakat di Gaza.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Turki dan Kolombia juga telah menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam kasus Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ.

Ankara secara resmi akan menyerahkan deklarasi intervensi ke Mahkamah Internasional.

Pengumuman Mesir ini muncul di tengah meningkatnya serangan Israel terhadap Rafah di Gaza, sebuah kota yang berbatasan dengan negara Arab tersebut dan menjadi lokasi penyeberangan dengan nama yang sama yang bertanggung jawab atas sebagian besar pasokan bantuan ke wilayah Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon