Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesir Ancam Intervensi Militer ke Libya Jika Sirte Diserang

Rudi Hendrik - Ahad, 21 Juni 2020 - 12:57 WIB

Ahad, 21 Juni 2020 - 12:57 WIB

1 Views

Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dalam siaran televisi nasional di Kairo, Jumat, 24 November 2017. (Foto: Nahar Net)

Kairo, MINA – Presiden Mesir   Abdel Fattah El Sisi pada Sabtu (20/6) memperingatkan, upaya pasukan pemerintah persatuan Libya yang diakui PBB untuk menyerang kota strategis Sirte akan melewati “garis merah” dan memicu “intervensi” militer Mesir langsung ke dalam konflik.

Pemerintah Libya yang juga didukung Turki segera mengecam peringatan itu dan menyebutnya sebagai “campur tangan pada urusan dalam negeri Libya.”

Dalam komentar yang disiarkan televisi, Presiden Mesir mengatakan, Mesir dapat melakukan intervensi di negara tetangganya Libya dengan maksud melindungi perbatasan baratnya dengan negara kaya minyak itu, dan untuk membawa stabilitas, termasuk menetapkan kondisi untuk gencatan senjata di Libya.

Sisi memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Sirte atau pangkalan udara Jufra di pedalaman oleh pasukan yang setia kepada pemerintah di Tripoli akan sama dengan melewati “garis merah.”

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“Setiap intervensi langsung oleh Mesir telah menjadi sah secara internasional, baik di bawah piagam PBB tentang pertahanan diri atau berdasarkan pada satu-satunya otoritas sah yang dipilih oleh rakyat Libya: parlemen Libya,” kata Sisi, demikian dikutip dari TRT World.

“Mari kita berhenti di garis depan (saat ini) dan memulai negosiasi untuk mencapai solusi politik untuk krisis Libya,” katanya.

Namun, Pemerintah Libya yang diakui PBB segera mengecam peringatan itu dengan mengatakan, itu akan dianggap sebagai “ancaman terhadap keamanan nasional.”

“Kami sangat menolak apa yang dikatakan oleh Al Sisi dan menganggapnya sebagai kelanjutan dari perang terhadap rakyat Libya, campur tangan dalam urusan Libya dan ancaman berbahaya bagi keamanan nasional,” kata Mohammed Amari Zayed, seorang anggota kepresidenan yang berbasis di Tripoli.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Komentar kuat Sisi muncul setelah Libya awal bulan ini maju ke Sirte, mengabaikan inisiatif Mesir untuk gencatan senjata, yang didukung oleh panglima perang Libya Timur Khalifa Haftar. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina
Palestina