Kairo, MINA – Mesir telah membebaskan jurnalis Al Jazeera Mahmoud Hussein setelah lebih dari empat tahun ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan formal.
Hussein, seorang warga Mesir yang ditahan di bawah penahanan preventif sejak Desember 2016, dibebaskan dari penjara pada Sabtu (6/2).
Dalam sebuah pernyataan, Mostefa Souag, seorang direktur jenderal Al Jazeera, mengatakan, pembebasan Hussein adalah “momen kebenaran dan tonggak inspirasi menuju kebebasan pers”.
“Al Jazeera Media Network menyambut baik berita kebebasan Mahmoud dan percaya bahwa tidak ada jurnalis yang pernah mengalami penderitaan Mahmoud selama empat tahun terakhir hanya karena menjalankan profesinya,” katanya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mahmoud Hussein disambut oleh keluarganya saat dibebaskan di Kairo.
“Hari ini, kami senang dia akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya, setelah empat tahun dirampok dari hidupnya dan hak-hak dasarnya dicabut. Kami berharap Mahmoud cepat pulih. Berharap dia akan mampu mengatasi cobaan yang lalu ini dan memulai babak baru dalam karirnya yang luar biasa,” tambah Souag.
Sebelumnya pada Sabtu, putri Hussein, Az-Zahraa, mengunggah pesan di Facebook yang mengatakan, “Alhamdulillah keputusan untuk membebaskan Baba telah dilaksanakan.”
“… Hari ini, Baba ada di rumahnya. Syukurlah.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)