Gaza City, 28 Rabi’ul Awwal 1438/27 Januari 2017 (MINA) – Pemerintah Mesir mengumumkan pembukaan gerbang perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir selama tiga hari mulai Sabtu 28/1 sampai Senin 30/1.
Komite Penyeberangan mengatakan, penyeberangan akan dibuka untuk memungkinkan warga Palestina memasuki dan meninggalkan kantong pantai yang terkepung. Demikian Ma’an News yang dikutip MINA, Jum’at (27/1).
Mesir telah menutup perbatasan Rafah sejak tersingkirnya mantan Presiden Muhammad Morsi pada 2013 dan mengangkat Presiden Abd al-Fattah al-Sisi sebagai Presiden Mesir, karena di kawasan perbatasan itu terdapat perlawanan-perlawanan terhadap Sisi.
Pintu gerbang Rafah adalah pintu keluar-masuk warga Gaza penghubung dengan Mesir, Gaza adalah daerah yang juga diblokade Israel, sehingga menimbulkan penderitaan luar biasa bagi warga setempat.
Baca Juga: Ekspor Minyak Mentah Turkiye ke Israel Tetap Lanjut Meski Ada Seruan Embargo
Pada 365 hari tahun 2015, perbatasan Rafah ditutup selama 344 hari, namun pada tahun 2016 yang batu lalu sudah lebih banyak dibuka oleh Pemerintah Mesir.
Selama satu dekade blokade Israel telah mengakibatkan sebayak 1,8 juta warga Palestina di Gaza jatuh dalam kemiskinan yang extrim dan mengalami tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Infrastruktur Gaza belum pulih dari kehancuran akibat agresi terakhir Israel. Rekonstruksi berjalan lambat dan kadang-kadang stagnan diperburuk dengan adanya blokade. PBB sampai memperingatkan pada bulan September lalu bahwa karena terus memburuknya keadaan Gaza, maka daerah ini hanya bisa “dihuni” sampai tahun 2020. (T/ism/P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sesaat Sebelum Gencatan Senjata Berlaku, Israel Serang Beirut