Gaza, 10 Rabi’ul Awal 14Pihak8/ 10 Desember 2016 (MINA) – Pihak berwenang Mesir mengumumkan bahwa perbatasan Rafah antara Jalur Gaza yang terkepung dan Mesir akan terbuka selama tiga hari di kedua arah mulai Sabtu (10/12).
Komite Penyeberangan dan Perbatasan Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada Ma’an News yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabu (10/12), bahwa para pejabat Palestina diberitahu oleh pihak Mesir bahwa perbatasan Rafah akan terbuka dari Sabtu (10/12) sampai Senin (12/12).
Mesir telah membatasi dibukanya gerbang perbatasan itu sejak tersingkirnya mantan Presiden Muhammad Morsi pada 2013 dan digantikan al-Sisi, sementara perbatasan itu adalah garis hidup utama bagi warga Gaza yang diblokade Israel ke dunia luar.
Sepanjang tahun 2015 yang lalu dengan 365 hari, penyeberangan Rafah ditutup untuk 344 hari. Persimpangan telah dibuka kembali secara lebih teratur sejak awal 2016.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Blokade Israel selama satu dekade telah menyebabkan lebih dari 1,8 juta warga Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas, jatih ke dalam kemiskinan ekstrim dan mengalami tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Infrastruktur Gaza belum pulih dari kehancuran tiga serangan Israel selama enam tahun terakhir, rekonstruksi terhambat, diperburuk oleh blokade, sampai-sampai PBB pada bulan September memperingatkan bahwa Gaza hanya bisa “dihuni” sampai tahun 2020. (T/anj/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya