Gaza, 2 Rabi’ul Akhir 1436/23 januari 2015 (MINA) – Otoritas Mesir membuka perbatasan Rafah yang berbatasan dengan Jalur Gaza selama tiga hari, sejak Selasa (20/1) baik arah yang akan masuk atau pun keluar Jalur Gaza.
Ribuan orang yang telah mengantri selama beberapa minggu terakhir untuk keluar dan masuk ke Jalur Gaza akhirnya bisa melintasi perbatasan tersebut.
Kepala perbatasan Rafah Gaza, Maher Abu Shebhah kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, selama tiga hari itu setidaknya 1200 orang yang masuk atau keluar Gaza telah melintasi Rafah.
“Selama tiga hari ini, sekitar 1200 orang yang telah melintas diperbatasan Rafah,” katanya.
Baca Juga: PBB Laporkan Perpindahan Massal di Gaza dan Situasi Kritis di Tepi Barat
Padahal menurutnya untuk memenuhi kebutuhan per hari warga Gaza melewati perlintasan itu (keluar-masuk) sebanyak 1500 orang.
Shebhah menambahkan, hingga saat ini yang terdaftar untuk keluar dari Jalur Gaza sebanyak 50 ribu orang dengan berbagai keperluan.
“Yang terdaftar dikementrian dalam negeri sejumlah 8000 orang dari 50 ribu orang yang memiliki keperluan untuk keluar dari Gaza,” katanya.
Sementara itu, sejak Kamis pagi diluar gerbang perbatasan Rafah – Gaza terlihat antrian warga Gaza yang akan keluar namun belum mendapatkan izin.
Baca Juga: Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina
Perlintasan ini menjadi satu-saatunya akses bagi warga Gaza untuk keluar atau pun masuk ke Jalur Gaza, setelah terjadi agresi Israel tahun lalu. Perlintasan ini rencananya akan dibuka selama 24 jam penuh, namun hingga kini hal itu belum terealisasi.
Otoritas Mesir sendiri berasalan, ditutupnya Rafah karena situasi keamanan di semananjung Sinai yang cukup mencekam dan sering terjadi baku tembak antara pemberontak dengan pasukan pemerintah Mesir. (K01/K02/K03/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Bebaskan Delapan Sandera, Termasuk Warga Negara Thailand